380 Ribu Ton Jagung Diekspor

oleh -
LIHAT JAGUNG : Kementan Didampingi Bupati Tuban saat Melihat Hamparan Jagung dari Atas

TUBAN

Penulis: M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan, selama 2018 Indonesia bisa ekspor jagung sebanyak 380 ribu ton. Karena itu, dia menyebut petani jagung sudah berjasa pada negara.

Hal itu disampaikan mentan saat panen jagung di Desa Talun, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur Jumat (17/2/2018). Kehaduran mentan disambut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan  Pangan, Camat, serta 10.000 petani jagung dari berbagai wilayah di Tuban.

Menurut mentan, kunjungan Kementan ke beberapa daerah, termasuk di Kabupaten Tuban, adalah wujud kepedulian dan perhatian pemerintah kepada petani di seluruh Indonesia.

‘’Presiden kita menginstruksikan agar kementan turun langsung menemui petani dan mendengarkan aspirasinya,’’ ujar dia.

Salah satu permasalahan yang dihadapi petani, kata dia, adalah harga jagung turun drastis saat panen raya. Karena itu, pemerintah menetapkan Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur harga beli jagung di tingkat petani secara nasional sebesar Rp 3.150 per kilogram di tahun 2016.

‘’Kebijakan ini juga menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menyejahterakan petani,’’ tambahya.

Menteri kelahiran Bone ini menerangkan, kementan sedang menerapkan sistem baru yang mengatur pola koordinasi antara petani, peternak, dan Bulog. Sistem ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan harga yang berbeda di hulu dan hilir.

‘’Sehingga Petani untung, peternak tersenyum, dan pengusaha untung,’’ jelasya yang disambut riuh tepuk tangan para petani.

PANEN : Mentan Andi Amran Sulaiman Saat Panen Jagung di Tuban

Tidak hanya itu, Kementan juga meluncurkan Santri Tani Milenial yang bertujuan untuk regenerasi di sektor pertanian. Hal ini penting mengingat kebutuhan pangan masa depan akan semakin besar seiring laju pertumbuhan penduduk.

‘’Menggerakkan santri milenial adalah pilihan strategis untuk regenerasi dan meningkatkan produktivitas pertanian,’’ katanya.

Mentan juga menyerahkan bantuan 20 unit dryer kapasitas 10 ton per 8jam , 5 unit combine besar, benih jagung hibrida untuk luas 30.000 hektar, 5 unit traktor roda 4, 19 unit traktor roda2, 5 unit cultivator,  dan 31 unit pompa air

Sementara, Bupati Tuban, Fathul Huda, menerangkan bahwa kualitas jagung produk Bumi Wali terbaik nasional.

‘’Prestasi ini wajib dipertahankan,” ungkap bupati.

Salah satu kendala yang dihadapi petani adalah banjir di beberapa lokasi. Sedangkan lokasi lain memanfaatkan tadah hujan. Hal ini mengakibatkan di beberapa lokasi tersebut hanya bisa panen satu kali.

Orang nomor satu di Bumi Wali ini menyatakan, potensi tanaman jagung pada tahun 2018, target tanam sejumlah 109.704 hektar, dan realisasi 113.290 hektar (103,27 persen). Target tanam di tahun 2019 sebesar 113.458 hektar, dan realisasi Oktober 2018  Februari 2019 minggu kedua mencapai 63.351 hektar.

Khusus bulan Februari 2019, potensi panen jagung sebesar 50.673 hektar dengan potensi produksi sebesar 380.047 ton. Sedangkan pada lokasi panen, luas hamparan yang siap panen sebesar 24.582 hektar dengan produktivitas rata-rata sebesar 10-11 ton per hektar glondong kering panen.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *