Integrasikan Kompetensi Inti dalam Membangun Inovasi Sosial, Kunci Subholding Upstream Pertamina Raih Proper

oleh -
BINAAN PERTAMINA : Pengtembangan dan Pemasaran Batik Salah Satu Binaan Pertamina

JAKARTA

Penulis : Eka Febriyani

Link Banner

Lenterakata.com – Prestasi membanggakan terus diperoleh Subholding Upstream Pertamina. Kali ini dari kegiatan CSR yang dilakukan sepanjang tahun 2021 yang berhasil meraih 69 penghargaan dari berbagai kategori.

Puluhan penghargaan yang direngkuh itu adalah; 9 Proper Emas, 24 Proper Hijau, 5 penghargaan Subroto Award, 9 Penghargaan Internasional, 22 Desa Predikat Proklim secara akumulatif dari KLHK, dan puluhan desa potensial Proklim.

“Mengimplementasikan kompetensi inti dalam program inovasi sosial menjadi kunci bagi kami dalam menjalankan program sosial dan lingkungan,’’ ujar Arya Dwi Paramita, Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Energi selaku Subholding Upstream.

Dalam kaitannya dengan kegiatan CSR, terutama aspek Community Involvement and Development (CID) yang dilakukan di lingkungan Subholding Upstream, lanjut Arya, merupakan bagian dari penerapan komitmen perusahaan terhadap aspek lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG).

‘’Ini juga berkontribusi terhadap mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs,’’ jelasnya.

Arya menambahkan, mengacu pada Sustainability Policy PT Pertamina (Persero) yang diterapkan di masing-masing subholding, pengelolaan kinerja lingkungan di Subholding Upstream juga dijalankan untuk mendukung tercapainya TPB/SDGs di pilar pembangunan lingkungan.

Kinerja sosial, kata dia, terus ditingkatkan untuk mendukung Tujuan SDGs dalam pilar pembangunan sosial khususnya pada Tujuan 1, 4 dan 5 serta Tujuan 8 dalam pilar pembangunan ekonomi. Yang terakhir, pada aspek governance atau tata kelola, terdapat 1 tujuan berkelanjutan pada pilar pembangunan hukum dan tata kelola.

Terdapat 9 program inovasi sosial Proper Emas 2021 lingkungan Subholding Upstream Pertamina yang berhasil mendapatkan Anugerah PROPER Emas. Antara lain Program Desa Cinta Bumi Tanggap Api PHE Jambi Merang, Pelita (Pendidikan Lingkungan untuk Anak) dan PEP Subang Field.

Kemudian Petani Maju 4.0 Pertamina Hulu Mahakam (PHM) BSP, Nelayanku Hebat PHM SPU, ‘Tante Siska’ (Tani Terpadu Sistem Inovasi Sosial Kelompok Setaria) PEP Sanga Sanga Field, ‘Kubedistik’ (Kelompok Usaha Bersama Disabilitas Batik) PEP Tarakan Field, Kampung Kopi Luwak Desa Prangat Baru PHKT DOBU, Pertanian Agroekologi JOB Tomori, dan ‘Salin Swara’ (Sampah Keliling Swadaya Masyarakat) PT Badak NGL.

“Dengan keberagaman inovasi sosial yang dilaksanakan juga diharapkan dapat membantu memberikan solusi terhadap permasalahan sosial setempat sehingga dapat menghasilkan dampak positif yang terukur dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan,”  jelas Arya.

Subholding Upstream Pertamina menjalankan program berdasarkan pemetaan masalah dan kebutuhan multidimensi dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dengan identifikasi kegiatan yang melibatkan kolaborasi multi stakeholder.

“Hal yang paling utama adalah manfaat yang dihasilkan dari program lebih besar sehingga terbukti efektif dalam menyelesaikan masalah sosial,” sebut  Arya.

Subholding Upstream Pertamina telah menghitung monetisasi dampak kebermanfaatan pelaksanaan program CID melalui pengukuran Social Return On Investment (SROI).

Jika bicara pada kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat yang memiliki hasil berupa produk, urai dia, tidak boleh berhenti hanya pada inovasi awalnya saja. Tetapi harus dilanjutkan untuk memastikan siapa pembelinya. Diharapkan seluruh kegiatan terus dapat berkelanjutan. ‘’Sehingga produk yang dihasilkan oleh masyarakat dapat terjual dengan baik, terserap pasar, dan bermanfaat bagi semua pihak,” tandas Arya.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *