DENPASAR
Penulis : Eka Febriyani
Lenterakata.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan adanya potensi temuan migas yang cukup menarik di Blok Andaman II.
Hal tersebut diketahui, setelah Premier Oil sebagai operator melakukan pengeboran satu sumur di Wilayah Kerja migas tersebut.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan temuan potensi migas di Blok Andaman cukup menarik lantaran perusahaan asal Inggris itu baru melangsungkan pengeboran pada satu struktur saja. Sementara Blok Andaman II sendiri memiliki 10 struktur.
“Ini menarik, kenapa? BP serius masuk ke Andaman II, BP sebagai big player,” ujarnya di sela acara Indonesia Human Resources Summit (IHRS) 2022 Bali.
Dwi berharap dengan dimulainya produksi Blok Andaman II yang terletak di perairan Aceh ini, fasilitas di Kilang LNG Arun dapat beroperasi kembali secara penuh, terutama setelah beberapa tahun belakangan ini belum maksimal.
Sebagian besar fasilitas di Arun sendiri tidak beroperasi lantaran pasokan gas di sekitarnya telah menyusut. Sehingga dengan adanya temuan sumber gas di wilayah Aceh diharapkan dapat menghidupkan fasilitas-fasilitas tersebut.
“Hopefully kalau benar ini ada giant discovery kita punya infrastruktur yang sudah ready di sana mudah-mudahan bisa menghidupkan Arun lagi,” tambahnya.
Untuk diketahui, Premier Oil sendiri telah melakukan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 pada Selasa (10/5/2022). Adapun, sumur eksplorasi ini terletak di Wilayah Kerja (WK) Andaman II, 150 km sebelah utara Kota Lhokseumawe, dengan kedalaman air laut 4,236 ft.
Pengeboran eksplorasi ini dimaksudkan untuk menguji dan mengevaluasi potensi kandungan gas yang terdapat pada struktur Timpan yang berada di bagian barat WK Andaman II. Sumur Timpan-1 sendiri di bor secara vertikal dengan menggunakan anjungan pengeboran Drill Ship West Capella.
Sementara itu, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia, Hudi Suryodiporo mengatakan SKK Migas dan KKKS mengajak kalangan perguruan tinggi untuk bekerjasama guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja Industri Hulumigas.
“Kami akan meneruskan program Goes To Campus untuk mencari dan menerangkan program hulumigas di kalangan kampus,” kata Hudi.
Hal Senada juga disampaikan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto kepada wartawan di sela-sela pelaksanaan Indonesia HR Summit. Menurut Dwi Soetjipto, tantangan mencari migas semakin besar untuk itu harus didukung kemampuan SDM yang menjadi persyaratan mutlak, tidak hanya kemahiran teknologi, namun juga kemampuan berinovasi.
“Berpikir out of the box untuk melakukan kegiatan secara massif, agresif dan efisien dan masukan yang konstruktif untuk membangun Industri Hulumigas,” kata Dwi.
SDM memegang peranan yang strategis sebagai enabler dan strategic partner, terutama ditengah kondisi Hulu Migas yang sedang berusaha memenuhi target produksi migas nasional. (*)