Ketua HKTI Blora Minta Harga Beli Tebu Dievaluasi

oleh -
EVALUASI : Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesi (HKTI) Kabupaten Blora Kusnanto meminta kepada pihak Direksi PT.Gendis Multi Manis Badan Urusan Logistik (GMM Bulog) untuk mengevaluasi kembali harga beli tebu di awal musim giling 2024.

BLORA

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesi (HKTI) Kabupaten Blora Kusnanto meminta kepada pihak Direksi PT.Gendis Multi Manis Badan Urusan Logistik (GMM Bulog) untuk mengevaluasi kembali harga beli tebu di awal musim giling 2024.

Hal itu disampaikan sebagai bentuk dukungan kepada pengurus Asosiasi Petani Tebuh Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Blora dalam membela dan memperjuangkan nasib para petani tebu.

“Sebagai Ketua HKTI saya juga akan melaporkan keadaan carut-marut pengelolaan pertebuan ke pengurus DPD HKTI  Provinsi Jateng dan DPP HKTI yang diketuai oleh Jenderal Purnawirawan Muldoko agar bisa memperoleh solusi terbaik yang membuat wong cilik gumuyu,” kata Kusnanto di Blora, (13/05/2024).

Kusnanto teringat masa lalu karena ketika Pabrik Gula GMM berdiri dan dirinya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Blora ikut menyetujui dan mendukung berdirinya Pabrik Gula GMM di desa Tinapan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora.

“Karena dengan  pertimbangan PG GMM akan menyerap tenaga kerja lokal yang banyak. Meningkatkan perekonomian masyarakat utamanya peningkatan kesejahteraan petani tebu. Pabrik Gula GMM akan menjadi kiblat pergulaan nasional dan kebanggaan masyarakat Blora dalam mewujudkan swasembada gula,” tambahnya.

Sementara Agus Joko Susilo petani tebu jangkar meyakini berdirinya Pabrik gula akan mewujudkan Blora Kuncara dan tetap kukuh jadi motivator para petani tebu karena dimaknai sebagai Gerakan Masyarakat Mandiri.

“Artinya keberadaan pabrik gula akan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Blora,” ucapnya.

Direksi PT Gendis Multi Manis (GMM) Badan Urusan Logistik (Bulog) menyampaikan penetapan harga beli tebu petani sudah mengacu pada surat edaran No B-046/KB.110/05/2024 dari Direktorat Jenderal Perkebunan perihal penerapan sistem pembelian tebu.

“Telah ditetapkan untuk wilayah Jawa  harga tebu Rp69.000/kuintal. Jika rendemen lebih tinggi atau kurang dari 7 persen , maka harga tebu disesuaikan,” kata Krisna Murtiyanto Direktur Operasional PT GMM Bulog, Jumat 10 Mei 2024.

Selain mengacu pada surat tersebut, juga mengikuti arahan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui surat Nomor 346/TS.02/B/5/2024 perihal Relaksasi Harga Acuan Pembelian (HAP) di produsen komoditas gula sebesar Rp14.500/kg berlaku 3 Mei 2024 sampai 31 Oktober 2024 atau hingga berakhirnya musim giling.

Menurut Krisna, PT GMM Bulog memiliki skema kenaikan harga tebu berkala dan berkomitmen akan menyesuaikan harga beli tebu sesuai nilai rendemen tebu yang diperoleh dari pasokan tebu ke pabrik gula.

Ia optimis hasil panen 2024 akan lebih baik dari tahun sebelumnya karena persiapan yang lebih baik serta PT GMM Bulog menetapkan target penyerapan tebu sebesar 400 ribu ton rendemen 8 persen dan masa giling 150 hari.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *