Pertahankan Kinerja Positif di Tengah Krisis, PT SBI Catat Kenaikan Laba

oleh -
KONTRIBUSI : SBI turut terlibat dalam proyek pembangunan PLTU Suralaya dengan menggunakan produk beton berperforma tinggi dengan temperatur puncak yang rendah untuk pengecoran massal, MassCrete.

JAKARTA

Penulis : M.Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Krisis yang melanda industri semen nasional, tak membuat PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) terpuruk. Bahkan di tengah krisis yang belum mereda, PT SBI masih mempertahankan kinerja positif hingga mampu menaikkan laba 14,10 persen. Hal itu bisa dilihat dari laporan kinerja keuangannya periode kuartal pertama tahun 2022 ini.

Sinergi yang semakin solid bersama SIG dan kerjasama strategis dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC), membantu SBI bertahan dalam industri yang masih mengalami kondisi market overcapacity.

Perusahaan mencapai peningkatan volume penjualan semen domestik sebesar 12,55 persen menjadi 2,99 juta ton, sejalan dengan pertumbuhan konsumsi pasar semen nasional year-on-year pada kuartal pertama tahun 2022.

Peningkatan ini berkontribusi pada total volume penjualan semen dan terak yang naik sebesar 7,29 persen menjadi 3,39 juta ton pada kuartal pertama tahun 2022. Lini bisnis beton jadi turut mengalami peningkatan volume penjualan sebesar 27,69 persen atau menjadi 272 ribu meter kubik/ m3   dan agregat naik 12,40 persen menjadi 154 ribu ton.

Pendapatan meningkat 13,39 persen menjadi Rp2,9 triliun. Fluktuasi harga batu bara mempengaruhi kenaikan biaya energi dalam proses produksi semen dan beban pokok pendapatan, sehingga laba kotor terkontraksi 6,54 persen menjadi Rp614 miliar.

Namun di tengah situasi bisnis yang berat, SBI mampu mempertahankan kinerja positif melalui peningkatan laba periode berjalan sebesar 14,10 persen menjadi Rp178 miliar.

Menanggapi kinerja Perusahaan tersebut, Direktur Utama Lilik Unggul Raharjo mengatakan, kenaikan biaya energi masih akan terus membayangi kinerja industri semen dan industri pengguna batu bara lainnya.

‘’Sebagai dampak dari krisis energi global yang dipicu cuaca dan konflik antarnegara yang mendorong lonjakan permintaan batu bara dari negara-negara eksportir, salah satunya Indonesia,’’ ujarnya.

Selagi tetap memenuhi kebutuhan pasar yang ada saat ini, lanjt dia, SBI akan meneruskan fokus kami untuk menjalankan operasional yang efisien dan ramah lingkungan, serta menghadirkan solusi produk dan layanan berkelanjutan.

‘’Karena itulah gambaran besar masa depan industri bahan bangunan yang memiliki peran sentral dalam  pembangunan berkelanjutan,” tegasnya.

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk adalah sebuah perseroan terbuka yang mayoritas sahamnya (83,52%) dimiliki dan dikelola oleh PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) – bagian dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG.

Perseroan menjalankan usaha yang terintegrasi dari semen, beton siap pakai, agregat dan layanan pengelolaan limbah yang mengoperasikan empat pabrik semen di Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (Jawa Timur), dan Lhoknga (Aceh), dengan total kapasitas 14,8 juta ton semen per tahun, dan mempekerjakan lebih dari 2.000 orang.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *