MADIUN
Penulis : M.Rizqi
Lenterakata.com – Pertamina melalui Sub Holding Commercial & Trading yakni Pertamina Patra Niaga terus membuka dan mendorong peluang kerja sama kemitraan bisnis Pertashop dengan berbagai pihak.
Di antaranya BUMDes, Koperasi, Pesantren hingga pelaku usaha atau UMKM di seluruh Indonesia.
Lewat Pertashop, Pertamina diharapkan dapat terus berkontribusi bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi negara, serta mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
Sebagai upaya mendorong semangat para mitra Pertashop untuk mencapai kinerja terbaik, Pertamina Patra Niaga memberikan penghargaan kepada para pengusaha Pertashop terbaik
Antara lain UMKM Lokal Non Mitra, Angka penjualan terbaik dan Sarfas terbaik. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir didampingi Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution di Madiun
Penyerahan penghargaan dalam acara Sosialisasi Nasional Program Percepatan Implementasi Pertashop Melalui Kolaborasi BUMN – BUMDes dan Badan Usaha lainnya untuk Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh.
Erick Thohir mengatakan target 10.000 unit Pertashop akan berdampak signifikan terhadap kelangsungan energi di daerah sekaligus penyerapan tenaga kerja, terutama oleh pengusaha menengah dan juga pengusaha daerah.
“Saat ini kita masih dalam kondisi pandemi covid-19, kesehatan terdampak begitu juga dengan ekonomi. Saya sudah memberikan arahan kepada seluruh BUMN, walaupun korporasi namun harus ikut serta menyeimbangkan keberpihakan dengan rakyat,” ujarnya.
Melalui Pertashop Pertamina, lanjut Erick ingin membangun ekonomi yang seimbang. Dengan 10.000 Pertashop ini, masing-masing akan menciptakan lapangan pekerjaan dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian rakyat.
“Ke depan kita utamakan menjaring pengusaha daerah untuk mencapai target ini,” tandasnya.
Sementara, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution menyampaikan bahwa Pertashop adalah bagian dari Pertamina One Village One Outlet (OVOO). Pertamina ingin menyalurkan energi yang menjangkau lebih luas dan merata.
“Pertamina terus berupaya untuk dapat menghadirkan 10.000 Pertashop di 7.196 Kecamatan di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Kehadiran Pertashop diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas energi bagi masyarakat desa, sekaligus menggerakkan perekonomian di desa.
Sehingga masyarakat dapat langsung merasakan kehadiran Pertamina. Ini adalah bentuk pemenuhan aspek Availability, Acceptability, Affordability, dan Accessibility of Energy.
Sejak 2020 hingga Januari 2022, sudah beroperasi sekitar 4.311 Pertashop di seluruh Indonesia, 473 di antaranya berada di Provinsi Jawa Timur.
Dan 16 berada di kota atau Kabupaten Madiun. Dari total tersebut, 249 Pertashop juga dikelola oleh mitra strategis, 54 di antaranya atau 22 persen dikelola oleh BUMDes.
Namun tantangan dalam implementasi pengembangan Pertashop di seluruh pelosok negeri sangat berat jika hanya dilakukan satu pihak.
“Oleh karena itu diperlukan bantuan, dukungan, dan kerja sama dari berbagai pihak termasuk melalui pemberdayaan masyarakat di tingkat desa,” imbuhnya.
Alfian berharap, Pertashop dapat mengembangkan usaha bersama masyarakat desa untuk meningkatkan nilai ekonomi daya saing masyarakat.
Produktivitas masyarakat sekaligus mendekatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak di Desa.
“Pertashop akan hadir menjadi penggerak ekonomi desa yang nantinya dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional serta dapat mengedukasi masyarakat untuk menggunakan BBM ramah lingkungan,” harapnya.
Bahkan 12 persen dari total konsumsi Pertamax sebagai bahan bakar ramah lingkungan, menurut dia, disalurkan melalui Pertashop.
Sementara itu, dalam sambutan Gubernur Jawa Timur yang diwakili Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, Dr. Nurkholis, mengatakan bahwa program Pertashop sangat potensial di wilayah Jawa Timur yang memiliki setidaknya 7.724 desa.
Selain itu, Pertashop juga selaras dengan program One Pesantren One Product (OPOP) di Jawa Timur.
“Melalui pertashop tentunya kami mengapresiasi pihak Pertamina yang telah menyentuh hingga lembaga desa dan Pondok Pesantren di Jawa Timur sehingga diharapkan dapat mendukung program OPOP berjalan dengan baik,” kata Nurkholis.(*)