TUBAN
Penulis : M. Rizqi
Lenterakata.com – Hari ini 20 Juni tiga tahun lalu, Aditya Halindra Faridzky, SE dilantik menjadi Bupati Tuban. Mas Lindra, sapaan bupati yang masih lajang ini mempin Tuban setelah memenangkan pilkada.
Syukuran tiga tahun pemerintahannya digelar di rumah dinas Bupati Tuban kompleks Pendapa Kridha Manunggal Tuban. Syukuran ini dihadiri ibunda Mas Lindra, Hj. Haeny Relawati Rini Widyastuti, M.Si.,yang juga pernah menjabat Bupati Tuban selama dua periode.
Selain Haeny yang juga anggota DPR RI dari Partai Golkar, hadir sejumlah pejabat Pemkab Tuban yang dipimpinSekda Tuban, Dr. Ir. Budi Wiyana, M.Si. juga hadir Ketua II Bidang Pendidikan dan Peningkatan Ekonomi Keluarga TP PKK Kabupaten Tuban Aulia Hany Mustikasari kakak kandung Lindra.
Pada kesempatan ini, juga dibagikan santunan dan bingkisan untuk 25 anak yatim piatu. Mas Lindra menyatakan 20 Juni menjadi tanggal yang membawa kesan mendalam. Pada tanggal 20 Juni juga menjadi tanggal ulang tahun ibunda tercinta.
“Momen ini sekaligus wahana bagi saya untuk refleksi diri,” ujarnya.
Mas Lindra mengungkapkan, waktu 3 tahun menjadi perjalanan yang penuh dinamika. Telah banyak prestasi dan lompatan besar yang berhasil diterohkan baik ditingkat provinsi maupun nasional. Menurutnya, capaian tersebut berkat kerjasama dan kolaborasi bersama.
Mas Lindra menuturkan pencapaian yang diraih bukan karena satu orang yang hebat. Melainkan buah dari kerjasama dan kekompakan. Perbedaan pendapat adalah proses dinamika menjalankan pemerintahan.
“Semuanya untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, kontribusi aparatur Pemkab Tuban menjadi bentuk pengabdian dan tanggung jawab. Sekaligus ladang ibadah agar bermanfaat bagi sesama manusia. Kritik, saran, dan masukan menjadi bentuk loyalitas aparatur terhadap tanggung jawab jabatan yang diemban. Di samping itu, loyalitas dan dedikasi seluruh elemen masyarakat membawa dampak terhadap pembangunan di Kabupaten Tuban.
Mas Lindra mengatakan tahun ini menjadi tahun terakhir pada periode pertama selama ia menjabat. Kendati demikian, bukan menjadi alasan untuk berpisah. Justru menjadi momen agar saling menguatkan dan silaturahmi.
“Saya atas nama pribadi mohon maaf atas segala salah dan khilaf selama memimpin. Saya juga menyampaikan terima kasih atas didikan dan dukungan selama ini,” katanya.(*)