TUBAN
Penulis: M.Rizqi
Lenterakata.com – Tahun ini, pemkab Tuban masih memrioritaskan infrastruktur. Karena itu, sebagian anggaran dalam APBD akan dialokasikan untuk belanja langsung tersebut. Termasuk untuk Jalur Lingkar Selatan (JLS) dan proyek Bendungan Jadi.
Itulah yang disampaikan Wakil Bupati (wabup) Noor Nahar Hussein saat Ngobrol Bareng dan Santai (Ngobras) bareng wartawan di Tuban. Acara digelar di Puncak Banyulangse Desa Boto, Kecamatan Semanding, Rabu (13/2/2019).
Ada banyak hal yang diangkat dalam perbincangan santai itu. Misalnya soal kebijakan APBD, regulasi, tambang, penghijauan, layanan kesehatan, waduk Jadi, sampai persoalan sosial di masyarakat.
“Ngobras ini bagus supaya media tidak melulu ngejar berita. Harapannya komunikasi yang cair antara pemkab dan media terus ditingkatkan,” ujar Wabup.
Khusus untuk tahun ini Pemkab tetap memprioritaskan infrastruktur. Dalam Kemendagri dibatasi penggunaan APBD, pendidikan minimal 20 persen termasuk gaji, kesehatan 10 persen di luar gaji dan infrastruktur 30 persen.
Terkait bendungan atau waduk Jadi, tahun ini akan dilakukan pembebasan lahan. Proyek itu, sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 2008. Saat itu sudah ada gambar untuk bangunan tiga waduk, yakni waduk Jadi 1, Jadi 2, dan Jadi 3 di Banyulangse.
‘’Anggarannya saat itu direncanakan Rp 80 miliar untuk keseluruhan,’’ terangnya.
Hanya sampai saat ini belum kesampaian. Sebab, proposal pengajuan dana dari pusat belum ada tanggapan bagus. Sehingga, pemkab tak berharap lagi mengandalkan dana pusat.
Kendala yang paling berat adalah pembebasan lahan. Karena kondisi keuangan yang cekak, diputuskan hanya waduk Jadi 3 yang akan dibangun. Pembangunan kontruksi akan dibangun lebih kuat. Anggaran pembebasan lahan sudah ada di APBD 2019.
“Di Jadi 3 banyak lahan milik masyarakat. Jika Jadi 3 dibangun akan mengurangi dampak banjir di Merakurak dan Tuban sebelah Barat,” ungkapnya.
Sementara untuk JPS tahun ini juga menuntaskan pembebasan lahan dan 2020 mulai fisik. Dananya juga akan disediakan APBD, karena harapan dapat kucuran dana dari pusat sulit diharapkan.
‘’Jadi kita prioritaskan dulu infrastrukturnya. Kesehatan dan Pedidikan juga menjadi perhatian utama, termasuk kesejahteraan rakyat,’’ tandasnya.(*)