Kunjungi Desa Wisata, Begini Pesan Bupati

oleh -
PRODUK UKM : Bupati Tuban Mampir di Stan UKM dan Kunjungan ke Desa Wisata

TUBAN

Penulis : M.Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com –  Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, SE berkunjung ke Desa Wisata Budaya, Desa Sukorejo Kecamatan Parengan. Dalam kunjungannya, Bupati disuguhi seni pencak dor dan kesenian wayang. Selain itu, dirangkai dengan penyerahan bantuan rantangan bagi lansia yang kurang mampu.

Mas Bupati, sapaan akrabnnya sempat berdialog dengan seniman, budayawan, dan warga desa setempat terkait pengembangan Desa Sukorejo. Hadir pula jajaran pimpinan OPD terkait, Camat dan Forkopimka Parengan.

Bupati mendorong pegiat seni budaya di Kabupaten Tuban agar mendata kekayaan budaya yang ada. Selain itu, setiap karya harus dipatenkan sebagai hasil kekayaan intelektual, yang pada akhirnya akan menjadi royalti bagi pencetus hasil tersebut.

“Langkah tersebut sebagai bentuk pelestarian seni budaya agar tidak diklaim oleh pihak yang tidak bertanggungjawab,” ujarnya.

Pelestarian budaya hendaknya, kata dia, dilakukan secara terus-menerus dari generasi ke generasi.  Tidak hanya itu, seniman dan budayawan diharapkan mampu mengajarkan seni dan budaya di lembaga pendidikan mulai dari SD hingga SLTA.

Pendidikan berbasis budaya akan menjadi pondasi dasar karakter masyarakat kabupaten Tuban, sekaligus Sebagai filter derasnya budaya asing yang tidak sesuai dengan keluhuran pekerti.

Mas Bupati menyatakan Pemkab Tuban berkomitmen menyediakan infrastruktur dalam berkesenian. Kedepannya, tiap desa di kabupaten Tuban akan dikembangkan fokus sesuai potensi masing-masing.

“Jika memang warga desa Sukorejo berkomitmen menjadi desa wisata budaya mari kita wujudkan bersama-sama. Harus benar-benar dikonsep, ditata, konkrit dan berkesinambungan,” pesannya.

Saat ini, tiap OPD kabupaten Tuban diberi tanggungjawab agar memiliki desa binaan agar mampu memunculkan potensi dan kearifan lokal. Peranan OPD menjadi pembina, pendamping bagi masyarakat di desa binaan.

“Menjadi bapak atau ibu asuh bagi warga desa binaan,” sambungnya.

Hal tersebut selaras dengan program One Village, One Product yang mampu menghasilkan nilai ekonomi bagi warga desa. Pengembangan desa binaan akan didukung dengan infrastruktur yang memadai, seperti akses jalan lebar, stand UMKM, dan peta lokasi desa.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *