Masuk Musim Penghujan, Bupati Tuban Periksa Perlengkapan Penanggulangan Bencana

oleh -
CEK KESIAPAN : Bupati Tuban dan Fokompimda Cek Kesiapan Pasukan dan Peralatan Penanggulangan Bencana

TUBAN

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, SE meminta, seluruh elemen masyarakat berkolaborasi dan bergerak bersama dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Tuban.

Hal tersebut dikatakan Mas Bupati dalam arahannya pada Apel Gelar Pasukan dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Tuban Tahun 2022, di Alun-alun Kabupaten Tuban. Pada kesempatan ini pula Mas Lindra mengecek kesiapan seluruh anggota dan peralatan yang akan digunakan dalam penanggulangan bencana.

Mas Bupati menjelaskan, bencana alam di Kabupaten Tuban didominasi oleh bencana hidrometrologi yang terjadi setiap tahun. Sehingga, langkah antisipasi sudah pasti menjadi kunci pencegahan dari dampak luas yang dimungkinkan terjadi.

Mas Lindra menekankan kepada pentingnya bergerak bersama, berkolaborasi dan bersinergi serta memunculkan kreativitas pada setiap langkah yang akan dilakukan tanpa harus menunggu intruksi.

“Langsung setelah ini, semua Camat berkomunikasi dengan pemdes dan masyarakat untuk langkah penanggulangan. Gunakan peta desa sebagai pedoman identifikasi masalah,” ujarnya.

Bupati menekankan pentingnya  pelibatan masyarakat dalam setiap langkah penanggulangan bencana, sebab mereka yang paling mengerti kondisi desa masing-masing.

Mas Lindra menjelaskan, permasalahan kebencanaan harus diatasi dari hulu hingga hilir. Jika semua tidak bergerak serempak dan beriringan, maka sangat mustahil ditangani. Mulai dari penanaman pohon dibagian hulu untuk menahan derasnya aliran air, pengerukan dan normalisasi waduk, sungai dan anak sungai.

Selain itu, pembuatan biopori untuk mengurangi banjir dan genangan dibagian hilir.  Semua dilakukan serempak bersama Pemkab, seluruh stakeholder, hingga masyarakat.

“Kolaborasi sangat penting, seluruh elemen harus digerakan bersama dan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan perihal kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan. Hal tersebut terlihat dari kurangnya komitmen untuk menjaga kondisi hulu yang telah dilakukan program penanaman pohon.

Faktanya, banyak pohon yang ditanam hilang hingga rusak. Menurutnya, setiap kebijakan akan percuma jika masyarakat tidak sadar pentingnya menjaga lingkungan.

Untuk itu, pria lajang ini mengajak Forkopimka dan Pemdes untuk menggerakan masyarakat dan memberikan pemahaman akan pentingnya melakukan penanaman pohon dan peduli dengan lingkungan.

Komitmen juga harus dilakukan terutama untuk masyarakat penggarap lahan perhutani, untuk  menjaga tanaman pokok dan yang baru ditanam agar tetap tumbuh.

“Selain untuk mencegah banjir, pohon-pohon tersebut juga sebagai penjaga sumber air bersih untuk anak cucu kita nanti,” ungkapnya. “Dimulai dari diri sendiri, karena kalau kita cinta alam, alam akan mencintai kita, begitu sebaliknya jika kita tidak peduli dan merusaknya, alam pun akan begitu kepada kita,” sambung Mas Lindra.

Untuk pencegahan dini, selain normalisasi waduk, aliran sungai, pembuatan gorong-gorong, pemkab melalui OPD terkait juga melakukan perapian ranting pohon untuk meminimalisir dampak jika terjadi hujan deras dan angin kencang.

Posko bencana juga akan dibentuk dalam waktu dekat, sehingga reaksi cepat bisa diberikan ketika terjadi bencana. “Ini ikhtiar yang kita lakukan, dan semangat untuk para personil, semoga selalu dalam lindungan Allah dalam setiap tugas teman-teman semua,” pungkas Mas Lindra.

Sementara itu, 3000 pasukan yang terdiri dari unsur TNI/ POLRI, Camat, Kepala OPD, personil BPBD, Tagana, PMI, Satpol PP, Perusahaan, mengikuti apel tersebut. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *