Siswa MI Manbail Futuh Korek Kinerja Wartawan

oleh -
SAMBUT PESERTA : Ketua RPS Khoirul Huda Menyambut Langsung Peserta Kunjungan

TUBAN

Penulis: M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – ‘’Bagaimana sih caranya wartawan itu kok selalu tahu dan mendapat informasi untuk menjadi berita,’’ tanya Sulthon, siswa kekas IV B MI Manbail Futuh Jenu, saat bertemu dengan para wartawan di markas Ronggolawe Press Solidarity (RPS) Kamis (11/4/2019).

‘’Wartawan itu banyak jaringan, banyak teman. Sehingga selalu ada yang member informasi. Jika tidak ada kejadian, maka wartawan harus pandai menceri ide agar tetap bisa menulis berita,’’ jawab Sri Wiyono Pimpinan Redakdi blokTuban.com, yang kebetulan ditanya.

Jika biasanya wartawan yang mengorek informasi, maka kali ini giliran para wartawan itu dikorek informasinya. Bahkan, kinerja para wartawan itu ditanyakan sedalam-dalamnya oleh para siswa ini.

Ya, sebanyak 59 siswa dan 5 guru pendamping MI Manbail Futuh Jenu berkunjung ke balai wartawan Jl. Pramuka No. 1 Tuban yang merupakan markas RPS. Mereka ingin mengetahui lebih detail tugas wartawan, teknik wawancara, dan tahapan mencari informasi.

Ketua pelaksana kunjungan, Ni’matun Hasanah menjelaskan dengan bertemu langsung dengan para wartawan peserta didiknya akan lebih paham tugas wartawan.

‘’Selama ini yang dipahami siswa, wartawan adalah orang sukanya mewawancarai dan meliput peristiwa. Kami ingin anak-anak lebih paham tentang tugas wartawan,” katanya.

Kedatangan puluhan peserta didik madrasah di bawah yayasan Manbail Futuh ini disambut Ketua RPS Khoirul Huda beserta anggota Sri Wiyono, Abdul Rohman, dan Ali Imron. Untuk menambah semangat, para siswa diajak main game oleh Abdul Rohman.

Ketua RPS Tuban, Khoirul Huda mengapresiasi atas kunjungan pada hari ini. Melalui silaturahim ini, semoga kelak lulusan Manbail Futuh ada yang menjadi seorang jurnalis.

“Menjadi penulis itu keren. Selain memberikan informasi ke masyarakat, juga banyak temannya,” ujarnya.

Pemateri pertama Ali Imron. Dalam sesi ini dijelaskan tugas wartawan dan tahapan jurnalis dalam mencari informasi. Disampaikan pula, bahwa setiap tugas liputan wartawan dibekali kartu pers sebagai identitas seorang pewarta.

Sesi berikutnya disambung Sri Wiyono. Selain menguatkan pemahaman siswa tentang wartawan, juga melatih keberanian peserta untuk maju mengekpresikan pendapatnya di depan temannya.
“Kalau berani nanti dapat hadiah,” tantang Sri Wiyono.

Setelah sekitar satu jam, pertemuan ditutup dengan doa dan serah terima cinderamata dari ketua pelaksana kunjungan kepada Ketua RPS. Disambung dengan foto bersama di depan Balai Wartawan Tuban.

‘’Saya senang mendapat penjelasan secara langsung dari kakak-kakak wartawan,’’ ujar Attabik Ni’amuk salah peserta kunjungan.(wie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *