Wakil Dekan FEBI UINSA Nur Kholis Isi Orasi Ilmiah dalam Yudisium di IAINU Tuban

oleh -
BERI WEJANGAN : Drs.H. Nur Kholis saat Mengisi Orasi Ilmiah di IAINU Tuban

TUBAN

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com –  Sebanyak 272 mahasiswa Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) mengikuti yudisium yang digelar di aula KH Hasyim Asy’ari kompleks kampus IAINU Tuban ini.

Mereka dari tiga program studi (prodi), yakni  Pendidikan Agama Islam (PAI) sebanyak 75 pria dan 148 perempuan. Dari Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) 4 pria dan 27 perempuan serta prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) sebanyak 18 mahasiswa. Setelah pelaksanaan yudisium, para mahasiswa ini bakal diwisuda pada Minggu 16 Oktober besok.

Wakil Dekan FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya  Drs. H. Nur Kholis M.Ed.Admin. Ph.D dosen mengisi orasi ilmiah dalam Yudisium Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban, Selasa (11/10/2022) siang.

Pria asal Senori, Tuban ini memberikan banyak wejangan untuk para mahasiswa yang sebentar lagi meninggalkan bangku kuliah tersebut.

‘’Saat ini adalah tahap puncak-puncaknya. Biasanya kalau setelah puncak pasti lemes, tidak bersemangat lagi,’’ ujar Nur Kholis.

Karena itu, dia berpesan  pada para peserta yudisium untuk jangan lupa pada ilmunya yang telah didapat dari bangku kuliah. Sebab, untuk belajar dan mengembangkan ilmu tidak pernah ada kata akhir.

‘’Justru ini adalah permulaan setelah akhir, sehingga ghirah tetap harus dijaga setelah meninggalkan bangku kuliah ini,’’ tambahnya.

Terkait dengan tema orasi ilmiahnya, ‘’Lulusan IAINU Menghadapi Abad 21 dengan Wawasan Religius Sosial Entrepreneur’ maka lulusan IAINU harus siap menghadapi berbagai perubahan jaman yang semakin cepat dan maju.

Perubahan kata dia, adalah sunatullah dan tak bisa dihindari. Siapa yang bisa menyesuaikan dalam perubahan-perubahan  itulah yang akan bertahan. Tatanan dalam masyarakat berubah, budaya dan kebiasaan berubah dan lain sebagainya. Generasi sekarang dia menyebut masuk generasi Z.

‘’Ibaratnya dulu jaman saya lahir, ari-ari yang membungkus berupa usus atau daging, kalau sekarang ari-arinya adalah kabel. Karena sekarang teknologi sudah sangat maju, sekarang era 5.0,’’ jelasnya.

Jika sebelumnya era 4.0, semua kemapanan diganggu, sekarang justru budaya baru yaitu anti kemapanan, dan hal itu myata.

‘’Semua  berubah tanpa disadari, contohnya adalah konsep silaturrahmi, yang berubah total karena teknologi. Jadi kita harus bisa menyesuaikan, namun tidak meninggal karakter sendiri,’’ katanya.

Sementara Rektor H. Akhmad Zaini, S.Ag, M.Si mengucapkan selamat pada para peserta yudisium. Dia mengatakan, untuk sampai yudisium mahasiswa harus menyelesaikan tugas berat dan pernuh perjuangan.

‘’Menyelesaikan skripsi itu tidak mudah, yang tidak biasa menulis harus menulis sebanyak itu juga tidak mudah.  Jadi penuh perjuangan, tapi alhamdulillah semua bisa dilalui dengan baik,’’ ujarnya..

Sebagai pimpinan di IAINU Tuban, Zaini mengaku sudah berusaha melayani dengan baik. Namun, kalau masih ada yang kurang dia minta maaf yang sebesar-besarnya.

Dia berpesan pada mahasiswa setelah lulus terus mengembangkan ilmu, di tengah masyarakat berusaha  menjadi orang yang religius tunjukkan karakter yang baik, lulusan perguruan tinggi islam yang berahlussunnah wal jamaah annahdliyah.

‘’Juga punya jiwa sosial yakni punya kiprah positif, menebar kemanfaatan, dan berjuang tanpa berfikir sifatnya materi yang sesaat. Karakter  alumni yang berjiwa enterpreneur, kreatif, cerdas cakap mengelola potensi,’’ tandasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *