Ada yang Mahir Baca Kitab Kuning, 58 WBP Santri Lapas Tuban itu Diwisuda

oleh -
WISUDA : Kalapas Tuban saat Menyerahkan Piagam Bukti Lulus Pendidikan Pesantren bagi WBP

TUBAN

Penulis : M.Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Bukan hanya fisik dan mental serta ketrampilan berbasis ekonomi yang ditempa, namun Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tuban Kanwil Kemenkumham Jawa Timur juga menggembleng Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di bidang ruhani.

Tak tanggung-tanggung, Lapas Tuban mengembangkan pondok pesantren mini di dalam Lapas. Santrinya adalah para WBP. Pengelolaan pendidikan keagamaan berbasis pesantren tersebut juga punya kurikulum layaknya pesantren pada umumnya. Ada pelajaran fiqih, baca tulis Alquran sampai pelajaran membaca kitab kuning.

Pada gelombang pertama ini, sebanyak 58 WBP santri dinyatakan lulus pendidikan pesantren tersebut. Mereka diwisuda pada Selasa (8/3/2022) kemarin. Wisuda tersebut merupakan program pembinaan keagamaan bagi WBP. Dari 58 santri tersebut terdiri dari 19 santri kelas Fasholatan, 17 Santri kelas Iqro, 15 santri kelas Al-Quran dan 4 Kitab Kuning.

Wisuda di aula Raden Said Lapas Tuban itu juga dihadiri dari pejabat dari Kementerian Agama Kabupaten Tuban dan Yayasan Al Mardliyah.

Kepala Lapas Tuban Siswarno mengatakan,  Lapas bukan tempat untuk dikurung melainkan dibina dan belajar bersama. Diharapkan setelah diwisuda para santri ikut mengamalkan ilmu yang telah dimilikinya untuk diajarkan kepada sesama WBP. Sehingga nantinya setelah kembali ke masyarakat dapat langsung terjun mengamalkan ilmunya di tengah masyarakat.

‘’Diharapkan ke 58 Santri yang sekarang sudah  diwisuda ini dapat menjadi contoh bagi warga binaan lainnya yang tergabung dalam pembinaan kerohanian pondok pesantren At-Taubah. Sekaligus menjadi tenaga didik baru, sehingga dapat memacu santri-santri yang lain untuk dapat mengikuti wisuda pada gelombang berikutnya,’’ kata Siswarno, Rabu (9/3/2022).

Perwakilan Kementerian Agama Kabupaten Tuban Khoirul Muqin meminta di tengah pandemi Covid-19 tidak menurunkan niat untuk mempelajari agama islam.

“Mudah-mudahan kita bisa terus mengisi kegiatan keagamaan bersama di Lapas  meskipun saat ini sedang ada pandemi. Niat untuk belajar harus terus ditingkatkan, karena masih punya kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik,” katanya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *