TUBAN
Penulis : Laidia
Lenterakata.com – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Ahmad Munir meminta agama jangan dipolitisasi. Terlebih mendekati tahun politik seperti saat ini. Hal itu disampaika saat memberikan materi moderasi beragama di aula KUA Kecamatan Tuban, dalam acara silaturahim moderasi beragama FKUB Kabupaten Tuban. Acara dihadiri tokoh agama, penyuluh dan pemuda lintas agama , Rabu (14/12/2022).
“Sebentar lagi kita akan memasuki tahun politik, menjadi kebiasaan sejak dulu isu-isu sensitif selalu muncul di tahun politik,” ujar Munir.
Ia berpesan jika ada suatu berita atau informasi yang berkaitan dengan isu-isu sensitif juga jangan langsung dishare, jangan emosional.
“Masyarakat harus pandai mengcounter atau memfilter berita. Karena banyak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, hingga agama dibawa-bawa juga SARA. Agama jangan dipolitisasi, juga sebaliknya untuk kepentingan politik jangan membawa-membawa agama,” sambungnya.
Sejalan dengan apa yang disampaikan Kakankemenag Tuban, Ketua FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) Kabupaten Tuban, KH. Masduqi NS, mengingatkan agar tetap waspada dan menjaga kerukunan dalam kondisi ini.
“Tetap waspada dan menjaga kerukunan di antara kita, jangan sampai gara-gara nila setitik merusak susu sebelanga, mari terus bergandeng tangan untuk saling menjaga ketentraman di tengah masyarakat,” pesannya.
Mantan Kasubag TU Kemenag Tuban ini berharap para peserta kegiatan ini bisa menyampaikan aspirasi, baik aspirasi sebagai masyarakat atau ormas keagamaan.
“Silahkan menyampaikan aspirasi dan akan kami rekomendasi kepada pemerintah agar menjadi kebijakan terkait kerukunan beragama,” katanya.
Sedang Sekretaris FKUB, Amenan mengatakan, sebagai tokoh agama, tokoh masyarakat dan penyuluh agama juga harus mampu membelokkan isu yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, apalagi terkait SARA.
Materi juga disampaikan Satintelkam Polres Tuban terkait mewujudkan kamtibmas dalam kehidupan masyarakat multikultural.(*)