TUBAN
Penulis : M.Rizqi
Lenterakata.com – Wakil Bupati Tuban Riyadi resmi mendaftar sebagai bakal calon bupati pada pilkada 27 November nanti. Riyadi datang ke KPu Tuban bersama bakal calon wakil bupatinya Wafi Abdul Rasyid pada Kamis (29/8/2024) malam.
Pasangam yang digadang-gadang bisa menumbangkan pasangan Lindra – Joko Sarwono ini berangkat mendaftar dengan di antar ratusan pendukungnya. Yang menarik, pasangan Riyadi-Wafi juga diarak dengan ratusan obor,lilin dan kentongan.
Riyadi-Wafi berangkat mendaftar dengan jalan kaki dari pos di Perumahan Karang Indah Tuban yang berjarak sekitar 2 kilometer dari kantor KPU Tuban di Jalan Pramuka. Sepanjang perjalanan iringan rebana dan bacaan salawat terus dikumandangkan.
Tiba di kantor KPU, sebelum masuk dan mendaftar, Riyadi sempat menyampaikan pidato singkat dan menyemangati pendukungnya untuk berjuang mewujudkan Tuban yang baru.
Riyadi juga menerangkan filosofi obor dan kentongan dalam pendaftarannya. Menurutnya memiliki makna yang mendalam dan sarat akan pesan kebijaksanaan. Obor dan kentongan adalah simbol-simbol tradisional yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jawa, termasuk di Tuban.
Dan mengandung nilai-nilai yang relevan dalam konteks kepemimpinan dan pengabdian kepada masyarakat.
“Obor asalah simbol penerangan dan harapan,” ujar Riyadi.
Obor, kata dia, dalam filosofi Jawa, melambangkan penerangan. Cahaya obor yang terang di tengah kegelapan menjadi simbol harapan, bimbingan, dan pencerahan. Dalam konteks Pilkada, obor menggambarkan harapan masyarakat akan hadirnya pemimpin yang mampu memberikan arahan yang jelas dan membawa Tuban menuju masa depan yang lebih cerah.
“Riyadi dan Wafi dengan obor sebagai simbolnya diharapkan mampu menjadi penerang bagi masyarakat, memberikan solusi atas berbagai tantangan, dan membimbing Tuban menuju kesejahteraan,” tambahnya.
Sedang kentongan adalah imbol kebersamaan dan kewaspadaan. Kentongan, di sisi lain, adalah alat komunikasi tradisional yang digunakan untuk menyampaikan pesan penting kepada masyarakat, terutama dalam situasi darurat.
Filosofi kentongan mengandung makna kebersamaan, gotong royong, dan kewaspadaan. Ketika kentongan dipukul, masyarakat berkumpul untuk bersama-sama menghadapi situasi yang ada.
Dalam konteks kepemimpinan, kentongan melambangkan pentingnya komunikasi yang efektif dan kebersamaan antara pemimpin dan rakyat. Riyadi dan Wafi diharapkan mampu membangun komunikasi yang erat dengan masyarakat Tuban.
“Bisa mendengarkan aspirasi mereka, dan bersama-sama menjaga keamanan dan kesejahteraan daerah,” ucapnya.
Usai pidato Riyadi dan Wafi melangkah masuk ke kantor KPU Tuban untuk mendaftar secara resmi. Di ruang pendaftaran Ketua dan Komisioner KPU sudah menunggu.(*)