Guru Ngaji di Tuban Deklarasi Dukung Muhaimin Jadi Presiden

oleh -
DEKLARASI : Para Guru Ngaji di Tuban deklarasi Mendukung Gus Muhaimin Jadi Presiden

TUBAN

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Setelah aktifis perempuan dan kaum millenial di Kabupaten Tuban Jawa Timur mendukung Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar maju dalam pemilihan presiden 2024 nanti, kini giliran para guru ngaji yang memberikan dukungan serupa.

Para guru ngaji di Bumi Wali Tuban tersebut mendeklarasikan diri serta berikrar menjadi relawan pendarat Muhaimin Iskandar (Pendarat Gus Imin). Mereka bersepakat untuk membantu Gus Muhaimin sebagai calon presiden (capres) pada pemilihan presiden nanti.

Ikrar dan dukungan pada Gus Imin ini tidak tanpa sebab. Para guru ngaji itu menilai partai yang didirikan oleh para ulama, kiai Nahdlatul Ulama (NU), serta wakil rakyat dari PKB mulai awal berdiri tahun 1998 sampai sekarang telah memberikan bukti dan kontribusi yang luar biasa bagi warga Nahdliyin. Baik NU secara struktul, kultural dan umumnya pada dunia pondok pesantren di Indonesia.

“UU No. 18 Th. 2019 Tentang Pesantren, penetapan keputusan Presiden (Keppres) RI No.22 Tahun 2015 tentang Hari Santri Nasional sebagai hari besar nasional adalah salah satu bukti perjuangan PBNU dan para kader-kader NU yang ada di FPKB,” kata Ach. Rosyadi, S.Pd.i salah satu ustadz dari Desa Maindu Kecamatan Montong, Tuban.

Deklarasi Pendarat Gus IMIN yang dihadiri sekitar 100 lebih guru ngaji ini juga berharap, setelah UU tentang pesantren berhasil diperjungakan oleh kader-kader NU yang ada di FPKB, serta Hari Santri Nasional, selanjutnya juga berharap bisa memperjuangkan kesejahteraan para guru ngaji atau guru non formal.

“Selanjutnya bisa memperjuangkan hak kami para pimpinan serta guru-guru pesantren diberi insentif setiap bulan, dan kami yakin hanya wakil-wakil rakyat yang faham dengan kalangan santri khsusnya warga nahdliyin yang bisa memperjuangkan kami,” terang Ach. Rosyadi.

Di tempat terpisah, Hj. Ratna Juwita Sari.,SE.,MM anggota DPR RI dari PKB asal Kabupaten Tuban saat dikonfirmasi mengaku terharu dan berterimakasih atas dukungan dari para kiai, ustad guru ngaji yang ada di Bumi Wali Tuban pada Gus Imin sebagaicapres) pada pemilihan pilpres tahun 2024.

“Loh Iya ta..? terimakasih atas dukungan dari para kiai dan ustad gurun gaji di Kabupaten Tuban, kami juga adalah santri, tentunya kami juga sangat faham dunia pesantren, ‘’ ujar Ratna Juwita Sari.

Karena itu, lanjut Ratna, dari FPKB bersama Ketum Gus Imin akan terus berjuang supaya para pimpinan dan para guru-guru pesantren diberikan insentif sebagai bukti kehadiran negara untuk para pahlawan pendidikan tersebut.

‘’Kami kaget para ustad dan ustadah di Bumi Wali Tuban telah mendeklarasikan diri sebagai relawan Pendarat Gus Imin,’’ katanya.

Memperjungkan dan menekan pemerintah memberikan insentif sebagai kewajiban pada ustadz guru ngaji, lanjut Ratna, membutuhkan tenaga ekstra dan perjuangan. Karena itu ia berharap kepada masyarakat supaya diberikan kesempatan dan kepercayaan kepada Caleg PKB di Pileg 2024 untuk terpilih kembali mengusung tugas ini.

“Pesantren sudah melakukan kewajibannya, mencerdaskan anak bangsa, sama seperti sekolah lainnya, kami optimis dapat terealisasi, sebab undang-undang memaksa negara untuk memberikan hak-haknya,” tegas anggota Komisi VII DPR RI dari FKB ini.

Selanjutnya pekerjaan rumah dan garapan FPKB adalah mengenai dana abadi pesantren, FPKB juga terus berjuang agar ada satker tertentu untuk menangani sehingga bisa dimanfaatkan, mulai dari peningkatan kapasitas guru memberikan kesarjanaannya lebih tinggi dan melanjutkan pendidikan santri, baik di dalam dan luar negeri.

Perjuangan berikutnya adalah bagaimana UU No. 18 Th. 2019 Tentang Pesantren saat ini bisa berjalan di daerah, yakni Perda tentang Pesantren, agar pemerintah daerah mengalokasikan APBD untuk pesantren.

“Dan itu tergantung dari kesadaran dari pimpinan daerah, oleh karenanya perjuangan berikutnya akan mengusul pada pemerintah dengan membuat suatu kewajiban untuk membuat Perda Pesantren di setiap daerah,” pungkas Ratna Juwita.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *