Ini Alasan Kenapa Jemaah Berlomba-lomba Masuk dan Ibadah di Raudhah

oleh -
RAUDHAH : Raudhah atau Taman Surga Menjadi Salah Satu Tujuan Jemaah untuk Bisa Masuk dan Beribadah

Lenterakata.com – Jika sedang ibadah haji dan umrah, tak lengkap rasanya bila tak mengunjungi di Kota Madinah. Masjid Nabawi atau masjid yang didirikan Rasulullah Muhammad SAW ini terlalu sayang untuk tidak dikunjungi.

Masjid ini menjadi pusat perjuangan Islam ketika Rasulullah hijrah dari Makkah ke Madinah. Masjid ini dikunjungii jutaan umat muslim sepanjang tahun saat melaksanakan ibadah ke Baitullah.

Link Banner

Masjid Nabawi sendiri mempunyai struktur yang unik pada bangunannya, di antaranya bangunan masjid yang terdiri dari dua buah bangunan bertingkat berbentuk persegi panjang tidak beraturan yang luas.

Selain itu, halaman masjid Nabawi juga sangat luas dengan arsitektur yang Islami. Ada kubah dan payung yang bisa membuka dan menutup secara otomatis di pelataran masjidnya. Ini menjadi daya tarik serta pesona keindahan dari Masjid Nabawi.

Tempat-tempat istimewa yang terdapat di masjid ini di antaranya adalah makam Rasulullah SAW dan para sahabat. Karena dulunya, tempat tinggal Nabi SAW selama tinggal di Madinah berdampingan bahkan menyatu dengan bangunan masjid Nabawi. Rasulullah meninggal dunia di kamarnya bersama Aisyah RA. Beliau juga dimakamkan di sana.

Di masjid ini ada tempat yang sering disebut Raudhatul Jannah atau akrab disebut Raudhah.  Tempat ini menjadi incaran setiap jemaah yang berkunjug. Sehingga, mereka berlomba-lomba untuk bisa masuk dan beribadah di dalam.

Apa itu Raudhah?

Raudhah yaitu tempat kecil di antara kamar Rasulullah (yang sekarang menjadi makam Nabi SAW) dengan mimbar Masjid Nabawi. Dulunya, Raudhah ini berada di luar area Masjid Nabawi, karena merupakan tempat di antara rumah Nabi dengan masjid. Namun, seiring perluasan Masjid Nabawi, tempat ini akhirnya menyatu dan menjadi bagian dari ruang Masjid Nabawi.

Dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa, ada satu tempat di dunia ini yang merupakan salah satu taman dari taman-taman yang berada di surga. Rasulullah SAW bersabda;

“Apa yang berada di antara rumahku dan mimbarku merupakan taman-taman surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan tempat yang dimaksud adalah tempat di antara mimbar masjid Nabawi dan kamar Rasulullah, sekarang lebih dikenal dengan nama Raudhatul Jannah yang berarti “Taman Surga”. Luar biasa sekali bukan? Selama ini kita cuma bisa membayangkan dari gambaran surga yang terdapat di Al Quran. Tetapi, kita bisa menemukan salah satu taman surga yang ada di dunia dari apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW tersebut.

Batas Lokasi

Lokasi Raudhah berbatasan dengan beberapa tempat di area Masjidil Nabawi. di sebelah kiri kiblat masjid atau timur, dibatasi oleh kamar Aisyah RA yang saat ini menjadi tempat Rasulullah dikuburkan. Sesuai dengan wasiat Rasulullah, yang berpesan, “Tidaklah seorang utusan Allah (Nabi/Rasul) dimakamkan melainkan di tempat ia meninggal.”

Lalu di sebelah barat berbatasan dengan mimbar Rasulullah SAW. selanjutnya sebelah selatan merupakan kiblat yang letaknya sejajar dengan mihrab Rasulullah SAW. Dan terakhir yaitu di sebelah utara berbatasan dengan garis sejajar dengan kediaman ibunda Aisyah RA.

Dengan begitu, ukuran dari Raudhah ini yaitu sekitar 22 x 15 meter sehingga total dari keseluruhan kurang lebih 330 meter persegi. Wilayah ini ditandai dengan karpet berwarna hijau pada lantainya, sehingga terlihat mencolok dan berbeda dengan sekelilingnya yaitu area dalam Masjid Nabawi yang karpetnya berwarna merah.

Anda dapat meluangkan waktu sebentar untuk mengunjungi Raudhah saat berada di Masjid Nabawi. Mengapa? Karena tempat ini memiliki banyak keistimewaan dibandingkan tempat-tempat lainnya utamanya untuk beribadah.

Tempat Mustajab untuk Berdoa

Raudhah ini adalah salah satu tempat yang paling mustajab untuk memanjatkan doa, tak heran jika banyak jamaah yang berlomba masuk untuk bisa shalat dan berdoa di Raudhah. Anda bisa melakukan banyak ibadah ketika di Raudhah antara lain shalat, memanjatkan doa, memperbanyak dzikir juga i’tikaf. Apabila Anda memiliki kesempatan untuk berdoa di Raudhah, pilih doa-doa terbaik yang ingin Anda panjatkan kepada Allah SWT.

Anda juga dapat menyiapkan doa-doa tersebut dari rumah, sebelum berangkat ke Baitullah. Selain berdoa untuk diri sendiri, Anda bisa berdoa untuk orang terdekat, hingga umat muslim seluruhnya. Atau mungkin Anda memperoleh titipan doa dari kerabat, teman dan lainnya. Anda bisa mengucapkan doa-doa tersebut di Raudhah.

Mengapa harus dipersiapkan sebelumnya? Agar ketika berdoa di Raudhah waktu Anda lebih efektif, fokus, dan lebih khusyuk. Anda tak bisa terlalu lama di Raudhah, apalagi saat situasi musim haji atau umroh. Anda harus bertoleransi dengan jamaah lain yang juga ingin berdoa di Raudhah. Jadi, harus bergantian untuk menempati posisi di Raudhah.

Bagi jamaah laki-laki, bebas pilih waktu untuk berdoa di Raudhah sebab posisinya memang untuk shaf jamaah laki-laki. Namun bagi jamaah perempuan, ada jadwal khusus untuk bisa berdoa di Raudhah. Yaitu pada saat dhuha, dzuhur dan isya.

Tentang Raudhah merupakan taman surga, Ibnu Hajar RA berpendapat ada tiga poin yang bisa disimpulkan. Pertama, tempat ini serupa dengan taman surga. Jika orang berdoa di Raudhah, akan merasakan damai layaknya di surga. Kedua, bagi yang beribadah di Raudhah bisa menjadi penyebab masuk surga.

Ketiga, tempat tersebut (Raudhah) akan diangkat atau dipindahkan kembali ke surga. Maka, beruntung lah untuk Anda yang memiliki kesempatan untuk bisa mengunjungi Raudhah ketika di dunia, dan semoga nantinya kita bisa melihat kembali Raudhah ketika di surga.

Nah, itulah tadi sekilas pemaparan tentang tempat bernama Raudhah yang letaknya di salah satu masjid yang dimuliakan oleh umat Islam yaitu Masjid Nabawi. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan usia yang berkah, sehingga bisa melaksanakan ibadah di Baitullah dan bisa mengunjungi Raudhah.

Hanya, mulai musim haji 2023 ini jemaah tidak bisa sesukanya lagi masuk ke Raudhah. Dulu, para jemaah bisa ke Raudhah berkali-kali, tergantung kemampuan jemaah untuk bisa menembus antrean, karena hampir seluruh jemaah berlomba-loma untuk masuk Raudhah. Hanya, saat ini, masuk Raudhah tidak bisa sesusakanya seperti sebelumnya. Sebab, untuk masuk Raudhah sekarang harus punya tarsreh (izin).

Seperti disampaikan oleh Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia asal Kabupaten Tuban Kloter 18, Ahmad Munir.

“Tasreh (izin) untuk masuk ke Raudhah itu berlaku hanya sekali, tidak bisa berlaku dua kali, jadi bagi jemaah yang tasrehnya sudah keluar, bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin kesempatan itu,’’ ujar Munir.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *