TUBAN
Penulis: M. Rizqi
Lenterakata.com – ‘’Awalnya saya tidak punya pikiran akan kuliah karena kondisi ekonomi keluarga kurang mampu. Kemudian saya dengar ada beasiswa dari Semen Indonesia. Saya nekat daftar alhamdulillah berhasil masuk,’’ ujar Kholis Suryanto alumni SMKN 3 Tuban membuka dialog.
Kholis berbicara di depan ratusan siswa di sekolah tempat dia pernah menuntut ilmu tersebut. Nasib baik membawanya kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri (PTN)di negeri ini. Ya, bocah ndeso itu saat ini kuliah di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang atas biasa Semen Indonesia.
Pengalaman membuatnya bisa berbicara, berbagi pengalaman, memotivasi dan member inspirasi bagi siswa lainnya. Dia mengajak adik-adik tingkatnya itu untuk berfikir untuk terus meningkatkan pendidikan.
‘’Saat kita sudah kelas 3 sudah harus punya pandangan kira-kira akan kuliah dimana dan melalui jalur apa? Mau melalui SBMPTN, bidik misi, atau jalur yang lain. Harus rajin-rajin mencari informasi jalur-jalur untuk masuk ke PTN,’’ tambah mahasiswa Fakultas Perternakan dan Pertanian ini.
Selain member motivasi, mahasiswa yang berasal dari desa-desa di sekitar pabrik Semen Indonesia tersebut juga mensosialisasikan kegiatan Semen Indonesia.
Tak lupa mereka bercerita pengalamannya setelah berhasil masuk menjadi mahasiswa di PTN favorit. Bagaimana mereka dapat menjalani kuliah hingga sekarang dan dukungan Semen Indonesia terhadap mereka.
Ada 10 mahasiswa dari berbagai PTN favorit penerima Beasiswa Prasejahtera (BEST) dari Semen Indonesia yang melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah SMA sederajat di wilayah sekitar wilayah operasional Semen Indonesia di Tuban guna.
Salah satunya adalah SMKN 3 Tuban. Kegiatan itu dilakukan saat liburan semester 7 sampai 13 Januari 2019.
Sementara itu, perwakilan dewan guru SMKN 3 Tuban, Zaenul mengaku bangga karena alumninya berhasil menembus PTN. Bahkan bersedia memberi motivasi dan inspirasi kepada adik tingkatnya.
‘’Dengan demikian para siswa mempunyai kepercayaan diri dan bertambah semangat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi setelah menamatkan SMK,’’ katanya.
Senior Manager of Public Relation & CSR Semen Indonesia, Setiawan Prasetyo menyebutkan, program BEST merupakan tindaklanjut dari program SI Cerdas. Program tersebut merupakan program pengembangan masyarakat berbasis pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan di wilayah pengembangan Semen Indonesia Pabrik Tuban.
‘’Mahasiswa yang mendapatkan BEST harus menunjukan kapasitas belajar dan prestasinya. Yang terpenting dapat menjadi duta Semen Indonesia di manapun, khususnya di sela mengisi liburan kuliahnya,’’ ungkapnya.
Program BEST, lanjutnya diberikan kepada siswa dari keluarga prasejahtera di area pengembangan Semen Indonesia Pabrik Tuban. Mahasiswa penerima program BEST mendapatkan biaya perkuliahan 8 semester dan biaya hidup selama kuliah.
Sedangkan, biaya pendidikan bakal dibayar sesuai dengan besarnya nilai Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dibayarkan langsung per semester ke universitas tempat kuliahnya masing-masing. Juga diberi biaya hidup per bulan yang dibayarkan tiga bulan sekali kepada masing-masing mahasiswa.
Saat ini ada 10 mahasiswa yang diberikan bea siswa oleh Semen Indonesia melalui program BEST. Dari 10 siswa yang mendapatkan program BEST, 3 siswa diterima di ITB, 4 siswa diterima di Unibraw. Selain itu di ITS, UNS, dan Undip masing-masing satu siswa,’’ terangnya.
Program BEST berawal dari program bimbingan belajar (bimbel) bagi siswa kelas XII di 3 kecamatan sekitar perusahaan. Sebanyak 140 siswa dansiswi dari 9 SMA atau sederajat mengikuti seleksi akademik, tes psikologi da wawancara.
Hingga tersaring menjadi 40 orang siswa. Seleksi dilakukan untuk mengetahui potensi siswa dan dipastikan pula dari keluarga prasejahtera di wilayah sekitar perusahaan.
Dari 40 yang lolos tersebut harus bisa masuk di antara 10 PTN favorit yang sudah ditentukan Semen Indonesia. Baru mereka dapat menjadi peserta program BEST.(*)
