Jembatan KaRe Segera Terwujud

oleh -
PELETAKAN BATU PERTAMA : Bupati Bojonegoro dan Wakil Bupati Tuban Melaksanakan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Jembatan Ka Re

TUBAN

Penulis : M.Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Jembatan Kanor-Rengel (KaRe) yang menghubungkan Desa Semambung Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro dengan Desa Ngadirejo Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban segera terwujud.

Peletakan batu pertama pembangunan jembatan yang menghubungkan dua kabupaten itu sudah dilakukan. Kabupaten Bojonegoro diwakili langsung Bupati Bojonegoro Anna Muwanah. Sedang dari Kabupaten Tuban diwakili Wakil Bupati (wabup) Noor Nahar Hussein.

Jembatan ini diharapkan mampu menunjung pertumbuhan ekonomi. Sebab, dengan transportasi yang lancar, diyakini akan meningkatkan kegiatan perekonomian warga dua kabupaten. Sebab, selama ini terkendala sarana transportasi.

Untuk transpotasi warga, selama ini diatasi dengan perahu penyeberangan yang kapasitasnya terbatas. Atau hanya bisa menyeberangkan orang dengan barang bawaaan terpas. Untuk distribusi barang, harus menggunakan jalur darat dengan jarak tempuh jauh, sehingga beban biayanya cukup tinggi.

“Bu Anna kalau telefon saya sering menyebut jembatan ini adalah jembatan KaRe. Saya sendiri yang orang Ngadirejo Rengel waktu kecil bercita-cita akan adanya jembatan ini. Tapi baru saat ini diumur ke 60 tahun akan terwujud lewat Bupati Bojonegoro,” ujar Noor Nahar Hussein.

Wakil Bupati Tuban itu mendampingi Bupati Bojonegoro Anna Muawanah melakukan peletakan batu pertama pembangunan jembatan di Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro.

Jembatan KaRe  melintas di atas sungai Bengawan Solo. Pemkab Bojonegoro menganggarkan dana APBD 2021 dengan nilai kontrak yang ditandatangani pada 5 April 2021 sebesar Rp88,6 miliar.

Tujuan pembangunan jembatan untuk mendukung akses rutinitas masyarakat dan berdampak pada ekonomi, jasa, budaya dan pariwisata sehingga bisa meningkatkan taraf hidup.

Wabup Tuban sebagai wakil dari pemerintah dan warga Tuban, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Bojonegoro atas pembangunan jembatan dari dana APBD Bojonegoro.

Ia menerangkan, pada tahun 2016 – 2017 sebenarnya sudah akan tercanangkan dengan tiga skema yaitu provinsi, Bojonegoro dan Tuban tapi di tahun 2018 provinsi mundur.

“Ini luar biasa dengan diinisiasi Bupati Bojonegoro akhirnya diambil alih pembiayaan untuk pembangunan jembatan ini sehingga bisa terwujud,” terangnya.

Wabup Tuban dua periode ini  menyampaikan sebagai wujud kerja sama antara dua kabupaten juga akan dibangun jembatan penghubung antara Kecamatan Kedewan (Bojonegoro) dengan Kecamatan Kenduruan (Tuban). Jembatan ini akan berdiri di atas wilayah Tuban karena itu menyangkut sarana pendidikan dan perekonomian.

“Dengan ini kita harapkan selain untuk memperkuat hubungan antara kedua daerah koneksitas dan pertumbuhan ekonomi lebih jauh hubungan kita akan semakin erat,” harapnya.

Sementara itu, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah dalam sambutannya menyampaikan,  tugas dari daerah itu bukan menyimpan uang tapi belanja pemerintah harus berjalan kalaupun itu ada sisa artinya tidak terserap.

“Membelanjakan sebanyak mungkin itu bisa mendongkrak ekonomi, maka disaat kami melihat peta daerah dan dirasa itu sangat perlu, maka kita akan bangun, dan alhamdulillah pemerintah pusat menaruh perhatian sehingga pembangunan jembatan ini bisa akan terwujud,” katanya.

Ia menegaskan, Bojonegoro juga akan menerima tamu dari Menko Perekonomian yaitu Komite Percepatan Pembangunan Insfratuktur Prioritas (KPPIP) untuk membangun Bendungan Karang Nongko. Proyek pembangunan ini  melewati Kabupaten Ngawi, Blora (Jateng), Bojonegoro, dan Kabupaten Tuban.

“Sudah masuk dan dianggarkan pada tahun 2019 dengan nilai Rp2,557 triliun. Tujuan pembangunan kami adalah untuk kebaikan masyarakat, karena Bengawan Solo kalau musim banjir hilirnya yang kena. Saya optimis bendungan Karang Nongko bisa menjadi aset negara,  migas dan pertanian bisa sama-sama diuntungkan,” tutur politisi asal PKB itu.

Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, Sekda Bojonegoro serta jajaran asisten, Forkopimda Bojonegoro, Camat Kanor beserta seluruh kepala desanya, serta Camat Rengel beserta seluruh kepala desanya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *