Pemkab Dinilai Langgar Komitmen, PCNU Tuban Protes Pencopotan Tulisan Tagline Tuban Bumi Wali

oleh -
PERINGATKAN PEMKAB : PCNU Tuban Memperingatkan Pemkab Tuban Terkait Komitmen Menjaga Tagline Tuban Bumi Wali

TUBAN

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Selama ini, Kabupaten Tuban dikenal dengan tagline Tuban Bumi Wali, Spirit of Harmony. Tagline didapat melalui penelitian dan penelusuran sejarah serta studi ilmiah. Sehingga, hasilnya bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula.

Namun, setelah kepemimpinan pemerintahan yang sekarang, dinilai mulai mengesampingkan tagline tersebut. Bahkan, sejumlah tulisan Tuban Bumi Wali di sejumlah tempat di jalan protokol di Tuban yang semula terpasang, saat ini sudah dicopot.

‘’Padahal, pemkab sudah berkomitmen untuk tidak mencopot yang tertuang dalam LKPJ Bupati dengan DPRD,’’ ujar M. Amenan Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tuban, Kamis (3/11/2022) saat jumpa pers.

Jumpa pers  yang digelar di kantor PCNU Tuban di Jalan Diponegoro itu selain dihadiri M. Amenan, ikut mendampingi sejumlah Wakil Ketua PCNU Tuban di antaranya Muhtarom Kusnan, Ali Imron, Khoirul Huda dan Muhaiminsah. Wakil Sekretaris PCNU Tuban Jamal Ghofir juga ikut hadir.

Amenan mengatakan, akhir-akhir ini terjadi perkembangan di masyarakat yang rawan menimbulkan gejolak. Selain dicopotnya tulisan tagline Tuban Bumi Wali, juga tersebar di media sosial sebuah foto yang menunjukkan tulisan salah satu asmaul husna yang dibiarkan tergeletak begitu saja.

Tulisan asmaul husna memang dipasang di sejumlah jalan protokol di Kabupaten Tuban. Selain kesan agamis yang kental, deretan tulisan yang jika malam hari menyala dengan warna tersebut memperindah jalanan di Kota Tuban.

‘’Kami meminta pemkab untuk memasang kembali tulisan yang dicopot tersebut, dan tulisan yang rusak diperbaiki kembali dan dipasang,’’ katanya.

Sementara, Muhtarom Kusnan menambahkan bahwa, kejadian tersebut sangat menyakiti hati kaum muslim, karena asmaul husna tidak diperlakukan sebagaimana mestinya. Kalau misalnya tulisan tersebut rusak, mestinya juga ditempatkan yang baik sebelum diperbaiki atau diganti. Namun, yang ada justru digeletakkan begitu saja layaknya sampah.

‘’Terlepas itu disengaja atau tidak, itu sangat tidak pantas. Kami atasnama PCNU mengingatkan kepada pemkab agar tidak muncul dampak-dampak lain yang tidak diinginkan,’’ ujarnya.

Tarom mengatakan, ada empat poin tuntutan yang disampaikan, yakni memasang kembali tulisan Tuban Bumi Wali sebagai tagline. Sebab, Kabupaten Tuban identik dengan Sunan Bonang dan identik dengan pusatnya para wali penyebar agama Islam  di tanah Jawa.

‘’Memisahkan Tuban dari hasanah kewalian sama dengan mengingkari sejarah penyebaran Islam di tanah Jawa khususnya dan Nusantara pada umumnya,’’ jelasnya.

Pria asal Kecamatan Plumpang itu menyebut pemkab Tuban tidak menghargai hasil karya pemerintahan sebelumnya dengan mencopot tagline tersebut.  Pada poin terakhir PCNU meminta aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan terkait penghilangan aset pemerintah berupa pembangunan tempat ibadah di lokais rest area bekas terminal lama Tuban.

‘’Jika sebelumnya terdapat tempat ibadahnya, mestinya di rest area juga tetap ada tempat ibadah,’’ tandasnya.

Terpisah, mewakili Pemkab Tuban, Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik  dan Persandian (Diskominfo SP) Arief Handoyo saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa tulisan yang dipersoalkan itu hanya sementara dilepas karena bakal ada acara dari sebuah bank. Acara tersebut disebutkan membutuhkan panggung yang cukup besar.

‘’Nanti selesai acara akan dipasang lagi. Karena acaranya pakai panggung yang cukup besar,’’ jelasnya.(*)

3 thoughts on “Pemkab Dinilai Langgar Komitmen, PCNU Tuban Protes Pencopotan Tulisan Tagline Tuban Bumi Wali

  1. Panggung besar tidak bisa dijadikan alasan sebesar apapun panggunya sampai copot kekhasannya orang Tuban sebagai bumi wali seharusnya tambah memperbaiki dan bangga bahwa sejarah Tuban tidak memudar kita disuruh mencetuskan merdeka belajar dan merdeka mengajar yang membenahi perilaku saling hormat menghormati saling asih asuh saling harga menghargai bagaimana klu pemkabnya tidak mendukung dengan cara nyata yang sudah ditunjukkan sampai disoroti publik saya mohon bagi semua pejabat kepentingan yang duduk di pemerintahan dan struktural tunjukkan sikap menurut pemikiran Ki Hajar Dewantara

  2. Saya sangat sedih jika simbol2 keagamaan diTuban, yang setiaptahun erziarah ke makam wali2 di Tuban, saya dari Sulawesi Selatan, jangan sampai kesejukan hati kamiketika mengunjungi kota Tuban menjadisirna akibat ulah oknum takbertanggungjawab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *