*setahun setor Rp 1,3 Miliar
Penulis : S. Wiyono
PAGI itu, 17 Januari 2018, wajah Kepala Biro Hubugan Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (Humas dan CSR) PT Semen Gresik Kuswandi cerah berseri. Dia berdiri berjajar dengan tiga orang berseragam Korpri di halaman kantor Pemkab Tuban.
Kuswandi berdiri paling ujung. Sehingga, dia sempat menyaksikan tiga orang berseragam Korpri itu menerima piagam dari wakil bupati (wabup) Tuban Noor Nahar Hussein. Di belakang wabup ada KH Masduqi Nursyamsi, wakil ketua Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Tuban. Setelah menerima piagam dan bersalaman dengan wabup, tiga pria berseragam Korpri itu juga menerima ucapan selamat dan salaman dengan Kiai Masduqi.
Hingga giliran Kuswandi tiba. Dia yang memakai seragam dinas PT Semen Gresik itu mula-mula menerima piagam lalu bersalaman dengan wabup. Selanjutnya, Kiai Masduqi juga menyalaminya. Wabup mengucapkan selamat pada Kuswandi yang mewakili manajemen PT Semen Gresik. Sebab, BUMN produsen semen itu dinobatkan menjadi unit pengumpul zakat (UPZ) terbaik. PT Semen Gresik pengumpul dan penyetor dana zakat infaq dan sodaqoh (ZIS) terbanyak. Dana itu disetorkan ke Bazda Tuban.
PT Semen Gresik dinobatkan sebagai UPZ dengan kinerja optimal. Selama 2017, dengan jumlah karyawan lebih dari 6.000 orang, Semen Gresik berhasil mengumpulkan ZIS sebesar Rp 1,3 miliar. Penghargaan diserahkan berbarengan dengan upacara rutin tanggal 17.
‘’Ini jumlah terbesar di antara perusahaan-perusahaan lain yang ada di Tuban,’’ ujar Sekretaris Pelaksana Bazda Tuban Eko Julianto.
Menurut Eko, ZIS di antaranya dikumpulkan dari zakat gaji para karyawan serta sedekah lainnya. Bazda mengevaluasi dalam pelaksanaan pengumpulan ZIS tersebut. Dia berharap tahun depan bisa lebih banyak lagi yang disumbangkan Semen Gresik untuk Bazda Tuban.
‘’Harapannya tahun depan jumlahnya meningkat,’’ kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) pemkab Tuban ini.
Eko menjelaskan, perusahaan-perusahaan lain yang ada di Tuban semuanya juga ikut menyetorkan ZIS yang dikumpulkan dari internal perusahaan masing-masing. Hanya, jumlahnya masih berkisar puluhan juta rupiah. Meski ada yang sudah di atas Rp 100 juta. Namun, Semen Gresik sudah bisa menyumbang di atas Rp 1 miliar.
Selain kreteria pengumpulan ZIS terbanyak, juga ada kreteria setoran ZIS yang melampaui potensi. Salah satu contohnya adalah sekretariat daerah. Berdasarkan jumlah karyawan, setelah dihitung potensinya hanya sekitar Rp 2,3 juta per bulan. Namun, sekretariat daerah bisa setor Rp 4,5 juta per bulan.
Sumbangan Rp 1,3 miliar dari Semen Gresik itu, membuat dana yang berhasil dikumpulkan Bazda Tuban naik hampir 100 persen. Pada 2016, dana yang berhasil dikumpulkan Bazda hanya Rp 3,8 miliar, dan tahun 2017 menjadi Rp 6,9 miliar.
Wabup Noor Nahar Hussein tentu mengapresiasi meningkatkan capaian Bazda, dan sumbangan PT Semen Gresik. Dia mengatakan, pemkab getol dalam upaya untuk mengurangi jumlah warga miskin. Program pemberdayaan masyarakat terus dilakukan. Termasuk, yang dikelola oleh Bazda. Diharapkan semua instansi dan perusahaan di Kabupaten Tuban dapat mendukung dan menyetorkan zakat dari internalnya kepada Bazda Tuban.
Kuswandi menerangkan, penyerahan dana ZIS dari UPZ Semen Indonesia Group Tuban kepada Bazda juga disertai pengajuan rencana kerja anggaran tahunan (RKAT). Sehingga, perusahaan bisa tahu akan digunakan apa saja ZIS yang disetorkan itu.
Program Bazda yang di antaranya untuk pemberdayaan masyarakat miskin menjadikan perusahaan bersemangat untuk mengumpulkan ZIS. Dana dikelola Bazda untuk menjalankan program pemberdayaan masyarakat yang juga menjadi prioritas Semen Indonesia Group.
Tahun 2017, ada tiga program yang dilaksanakan di wilayah Kecamatan Jenu, Kerek dan Merakurak. Yakni bedah rumah sebanyak 11 unit yang dikerjasamakan dengan Kodim 0811 Tuban dan bantuan ternak kambing bagi warga miskin produktif. Juga bantuan dana bisyaroh atau honor bagi 324 guru TPQ. Terbukti, ZIS yang disetorkan PT Semen Gresik dikelola dengan baik oleh Bazda.(*)
