Ratusan Juta Tercecer di Jalan Sunan Kalijogo

oleh -
OMZET RATUSAN JUTA : Para Pedagang di Car Free Day tiap Minggu Beromzet Ratusan Juta

TUBAN

Penulis: M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Pagi masih pagi. Terkadang udara dingin masih menusuk. Meski matahari sudah utuh berwujud. Banyak orang masih enggan beranjak dari kasur. Hari Minggu, saat libur, bersembunyi di balik selimut berlama-lama menjadi kemewahan sebagian orang.

Namun, tak sedikit yang mulai menata hari, menjemput rejeki. Ada yang mengejar badan sehat dengan berolahraga. Jalan kaki, jogging, bersepeda, ada juga yang senam. Ada yang sekadar cuci mata, melihat keramaian dan berburu kuliner.

Semua kebutuhan itu terhampar luas di sebagian jalan Sunan Kalijogo. Ya, Minggu pagi di jalan Sunan Kalijogo menjadi surga bagi warga yang beraktifitas pagi. Car free day (CFD) begitu warga menyebut menjadi ajang berkumpulnya warga dengan berbagai tujuan.

Setiap Minggu, sejak pukul 06.00 WIB, jalan Sunan Kalijogo ditutup. Dari timur, mulai perempatan Kembang Ijo sudah dipasangi barikade. Hanya, kendaraan roda dua yang bisa melintas.

Kendaraan dari timur yang masih memaksa masuk, dialihkan ke Latsari Gang 1 atau belok kanan. Sebab, sejak dari depan gang ini, jalan ditutup. Sedang dari arah barat mulai budaran Patung ditutup.

Praktis sepanjang jalan ini dikuasai oleh para pedagang yang memanfaatkan CFD untuk menjemput rejeki. Tenda-tenda pedagang bertebaran. Ada makanan, minuman, mainan, baju, dan segala perlengkapan keluarga ada di sini.

Makanan dan minuman mulai yang tradisional sampai modern ada. Makanan yang jarang ditemui sehari-hari, ada di CFD. Sebut saja jajanan pasar misalnya. Sehingga, pengunjung sangat dimanja. Tinggal melihat isi kantong untuk membawa pulang aneka kuliter tersebut.

‘’Jumlah PKL yang tergabung dalam CFD ini 300 an PKL. Itu yang terdaftar,’’ ujar Achmad Eko Suwandi coordinator PKL CFD.

Tentu, jumlah itu bisa bertambah ketika ada PKL atau pedagang lain yang belum terdaftar, namun ikut bergabung untuk mencari rejeki di CFD. Jumlahnya bisa 300 lebih. Dan, jumlah PKL itu tak berkurang, justru terlihat bertambah sejak CFD dibuka sekitar 2014 silam.

Artinya sudah 5 tahun CFD beroperasi. Dan, perputaran uang di sana juga sudah banyak. Eko, begitu dia biasa disapa mengaku, karena jam operasinya terbatas, yakni sekitar 3 jam saja, karena pukul 10.00 semua pedagang harus berkemas.

Rata-rata dari laporan pedagang, omzet penjualannya Rp 700 ribu. Jika ada 300 pedagang, maka rata-rata uang yang berputar di CFD ini Rp 210 juta. Satu bulan hampir satu miliar uang yang beredar di sana.

Dalam setahun lebhih dari 10 miliar nilai transaksinya. Tentu bukan jumlah yang sedikit.

Karena itulah, CFD terus digelar. Tentu dengan pembenahan-pembenahan. Para PKL juga menerima pembinaan dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat.

‘’Kami membina terkait dengan pengembangangan usahanya. Mereka termasuk UMKM dan kami eksis membina mereka,’’ ujar Kepala Diskoperindag Agus Wijaya.

Keberadaan CFD terbukti menjadi daya tarik dan penunjang perputaran uang yang cukup besar untuk satu lokasi. CFD sudah menjadi cirri khas dan maskot Minggu pagi di Kota Tuban. Agus Wijaya mengatakan, pihaknya terus mengembangkan spot-spot UMKM baru untuk meningkatkan ekonomi.

‘’Seperti misalnya pengembanga pertokoan dan sentra UKM di rest area dan spot-spot lainnya,’’ kata dia.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *