TUBAN
Penulis : M.Rizqi
Lenterakata.com – Menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tidak hanya dibutuhkan badan yang tegap, atletik dan kemampuan baris yang baik. Namun, yang tidak kalah penting adalah mental. Sebab, kemampuan yang mumpuni akan berantakan saat beraksi jika mental tidak kuat dan tertata sejak.
Karena itu, anggota Paskibraka di Kabupaten Tuban, Jawa Timur harus menjalani karantina sedikitnya selama 14 hari untuk membangun mental dan chemistry atau perasaan saling terhubung yang terbangun di antara dua orang atau lebih. Sehingga, akan muncul kekompakan.
Sebanyak 76 pelajar yang telah terpilih dalam seleksi calon anggota tahun 2024 akan memulai proses karantina mulai tanggal 4 hingga 17 Agustus 2024 nanti. Proses karantina tersebut adalah rangkaian pendidikan dan pelatihan (diklat) Paskibra Kabupaten Tuban yang harus dijalani.
Bertempat di Pendapa Kridha Manunggal Tuban, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., membuka upacara pembukaan diklat Paskibraka Kabupaten Tuban tahun 2024, Minggu (04/08/2024) malam.
Tampak hadir pada kesempatan ini perwakilan Forkopimda, jajaran pelatih dan orang tua siswa. Pada kesempatan ini Bupati Tuban memberi semangat dan motivasi kepada para calon Paskibraka.
Mas Lindra, sapaan akrab bupati, mengungkapkan mereka yang terpilih merupakan putra-putri terbaik yang mendapatkan kepercayaan dan kehormatan untuk mengawal Sang Saka Merah Putih berkibar pada 17 Agustus mendatang.
Anggota Paskibraka Kabupaten Tuban 2024 berasal dari 20 Kecamatan di Kabupaten Tuban yang dipilih melalui seleksi ketat.
“Saya memberikan apresiasi atas semangat dan rasa nasionalisme yang tinggi, karena ini adalah tugas membawa kehormatan sekaligus kebanggaan bagi anggota maupun keluarganya,” ungkapnya.
Bupati yang masih betah melajang itu mengingkatkan seluruh calon anggota Paskibraka diharuskan mengikuti seluruh kegiatan selama karantina dengan disiplin dan penuh tanggung jawab.
Selain itu, harus mampu membangun hubungan yang solid dan kompak. Meski berasal dari berbagai kecamatan, tidak menjadi penghalang untuk membangun solidaritas antaranggota Paskibraka.
Materi yang disampaikan harus diperhatikan dengan seksama. Materi dari pelatih merupakan bekal berharga, utamanya untuk pelaksanaan pengibaran bendera merah putih. Karena itu, calon Paskibraka harus mau mendengar nasihat dari pelatih dan senior Paskibraka.
Mas Lindra menekankan para calon Paskibraka Tuban bukan hanya memiliki postur tubuh yang tegap dan pendidikan yang tinggi, namun harus menjadi generasi yang memiliki attitude atau sikap dan perilaku yang baik. Mereka merupakan pemuda yang mampu menjadi penerus Kabupaten Tuban.
Tidak hanya itu, mereka menjadi percontohan di sekolah, keluarga bahkan lingkungan.
“Calon Paskibraka menjadi sosok yang teladan di lingkungan masing-masing yang mampu menjaga nama baik kabupaten Tuban,” katanya.
Karena itu, anggota Paskibraka harus memiliki kepekaan sosial dan lingkungannya. Nilai-nilai positif yang diajarkan selama pelatihan hendaknya dapat selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.(*)