TUBAN
Penulis : Laidia
Lenterakata.com – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Ahmad Munir minta penyuluh agama islam terus meningkatkan kompetensinya. Karena itu, didampingi Kasi Bimas Islam, Munir memberikan pembinaan pada para penyuluh.
Acara digelar di TPQ Al-Hidayah, Desa Laju Kidul Kecamatan Singgahan, yang diikuti Kepala KUA setempat serta 80 orang Penyuluh Agama Honorer dan beberapa Penyuluh Agama Islam Fungsional.
Ahmad Munir, mengatakan tugas penyuluh saat ini lebih berat, dengan adanya bonus demografi di Indonesia.
“Ini berarti angka kelahiran saat ini mengalami puncaknya,” ujarnya.
Bonus demografi, kata dia, merupakan kondisi proporsi penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan penduduk usia non produktif. Usia produktif yang dimaksud adalah rentang usia 15-64 tahun. Sedangkan usia non produktif terbagi menjadi dua yaitu usia muda usia maksimal 15 tahun dan usia tua sampai 64 tahun.
Ia berpesan, penyuluh harus kolaborasi dan kerja sama dengan semua stakeholder untuk bersama memberikan pemahaman keagamaan kepada masyarakat.
“Setiap kali ada acara yang sifatnya meningkatkan kompetensi Penyuluh, niatkan silaturahmi, kalau urusan kebaikan harus di syiarkan kembali,” bebernya.
Dalam melaksanakan tugasnya, Penyuluh Agama harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Memiliki wawasan keagamaan dan kebangsaan yang memadai untuk membangun kehidupan masyarakat yang agamis, nasionalis, beriman, bertakwa berakhlak karimah serta berbudi pekerti luhur.
“Performance sangat penting untuk Penyuluh Agama, sambungnya.
Sementara itu, Kasi Bimas Islam Kemenag Tuban, Mashari, menjelaskan dua fungsi Penyuluh Agama Islam. Penyuluh Agama Islam dalam melaksanakan tugas melayani masyarakat mempunyai fungsi ganda.
Pertama fungsi fungsional, ini menuntut Penyuluh Agama Islam bekerja secara profesional, diukur dari kinerjanya dan berbasis laporan melalui aplikasi E-Pah.
“Sebaik apapun pekerjaan jika tidak dilaporkan dalam aplikasi E-Pah sama dengan tidak bekerja,” imbuhnya.
Pria asal Kota Soto ini juga mengucapkan selamat kepada Abdul A’la, Penyuluh Agama Islam Honorer dari kecamatan Singgahan yang akan mendapatkan kesempatan TOT Pengelolaan Keuangan Permodalan dan Digital Syariah yang diselenggarakan oleh Kominfo.
“Ini satu-satunya peserta se-Indonesia dari Penyuluh Honorer, tesnya online 100 soal. Nanti ilmunya ditularkan kepada seluruh penyuluh di Kabupaten Tuban,” harapnya.
Tahun ini dia berharap dipersiapkan lomba Penyuluh Teladan Jatim.
“Jangan Gus A’la, terus, harus ada pembibitan, kita lombakan dulu di Kabupaten Tuban yang menang dikirim ke tingkat Jawa Timur,” tandasnya.(*)