Undang Mantan Napiter, Polres Tuban Bersama Divhumas Polri Gelar FGD Terorisme

oleh -

TUBAN
Penulis : M.Rizqi
Lenterakata.com – Cegah paham radikal dan terorisme di Kabupaten Tuban, Kepolisian Resor Tuban menggelar Focuss Discusion Group (FGD).

Acara dihadiri oleh tim dari Divisi Hubungan Masyarakat (Divhumas) Polri yang dipimpin Kasubbag Berita Divhumas Polri AKBP Gatot Hendro Hartono, S.E.,M.Si, Kamis (13/10/2022).

Link Banner

Acara digelar di ruang rapat RH. Ronggolawe lantai III Pemerintah kabupaten Tuban. Juga hadir Sekretaris daerah kabupaten Tuban Dr. Ir. Budi Wiyana, M.Si., Wakapolres Tuban Kompol Palma Fitria Fahlevi, S.IP., S.I.K., M.Si. , tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan pondok pesantren, stakeholder terkait serta perwakilan dari mahasiswa.

Mengusung Tema “Terorisme adalah musuh kita bersama” kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya pencegahan paham radikalisme.

Narasumber yang dihadirkan di antaranya mantan aktivis kelompok radikal-teroris tahun 2022-2014 asal Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban serta mantan napiter yang bebas sejak 23 Oktober 2017 Arif Budi Setyawan, S.Pd.,

Selain itu juga dari Pengurus Harian Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat periode 2020-2025 Muhammad Makmun Rasyid, S.Ud., M.Ag.

Dalam sambutannya AKBP Gatot mengatakan bahwa upaya pencegahan radikalisme merupakan tanggungjawab seluruh elemen masyarakat.

“Perlu peran serta dari seluruh elemen selain forkopimda, peran serta tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan stakeholder terkait,”ujarnya.

Ia berharap dengan kegiatan tersebut dapat memberikan tambahan pengetahuan kepada seluruh stakeholder yang hadir sehingga bisa disampaikan hingga masyarakat lapisan paling bawah.

Arif Budi Setyawan mengatakan, terkait dengan penanganan masalah teroris tidak hanya fokus penanggulangan setelah kejadian. Namun ia mengatakan jauh lebih penting dalam hal pencegahan.

“Jika penanganan bisa kita sebut tanggungjawab pihak keamanan, tapi pencegahan adalah tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.

Sementara itu Makmun Rasyid S.Ud., M.Ag. pengurus MUI pusat sebagai narasumber kedua memaparkan kontra radikal-terorisme dalam perspektif kebangsaan.

Ia menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan membangun sinergi seluruh stakeholder bersama kepolisian dan pemerintah untuk membangun kewaspadaan dari pengaruh ancaman pengaruh radikal-terorisme di era tekhnologi.

Usai kegiatan Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban Dr. Ir. Budi Wiyana, M.Si., mengucapkan terimakasih serta apresiasi terkait kegiatan FGD kontra radikalisme yang dilaksanakan oleh Humas Polri yang bisa menjadi pengingat kembali tentang bahaya radikalisme.

“Karena ini merupakan bahaya laten, ini bisa menjadi peringatan kembali terkait dengan radikalisme memang harus kita waspadai, makanya kita undang seluruh stakeholder yang mempunyai jaringan hingga tingkat bawah,” ucapnya.

Budi Wiyana menambahkan ke depan pemerintah Kabupaten Tuban akan bekerjasama dengan beberapa pihak untuk menindaklanjuti kegiatan ini.

Aehingga masyarakat bisa benar-benar mengetahui supaya tidak terjerumus terkait dengan radikalisme.

“Yang kita perlukan adalah memperluas lagi informasi-informasi yang perlu disebarluaskan untuk kewaspadaan kita, karena strategi radikalisme ini selalu mempunyai cara yang baru,” tandasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *