Melihat Lebih Dekat Griya Keramik Balong Blora

oleh -
KERAMIK BALONG : Salah Satu Pengunjung Menunjukkan Keramik Hasil Buatannya

BLORA

Penulis : Maniq

Link Banner

Lenterakata.com – Sejumlah pelajar dan mahasiswa yang praktik kerja (magang) di Dinas Komunikasi ndan Informatika Kabupaten Blora diajak mengunjungi wisata edukasi Griya Keramik di desa Balong Kecamatan Jepon Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Tujuan ke lokasi destinasi wisata edukasi kerajinan berbahan tanah liat yang dikelola Kelompok Sadar Wisata setempat  itu, di antaranya untuk mengenal potensi desa dan ikut membantu promosi melalui media sosial.

Mereka dibimbing membuat kerajinan berbahan tanah liat oleh Susanto, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Balong. Selain itu, mereka juga praktik langsung membuat mangkuk, kura-kura dan spongebob.

“Ini baru pertama kali, ke Griya Keramik Balong, seru dan asik, bisa langsung praktik buat kerajinan,” kata Retno, mahasiswa Universitas Semarang yang magang di Dinkominfo Blora, Rabu (1/2/2023).

Ia mengapresiasi, kerajinan gerabah dan keramik telah mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah serta kepedulian pihak terkait untuk mewujudkan sebagai destinasi wisata edukasi masyarakat.

Hal senada disampaikan oleh Silmi dan Monik, siswa SMKN 1 Cepu jurusan Multimedia. Menuirut keduanya, saat ini tidak banyak remaja milenial yang mau belajar membuat kerajinan dari tanah liat.

“Saya juga baru pertama kali belajar, praktik langsung buat mangkuk dan kura-kura dari tanah liat. Sebenarnya, perkakas rumah seperti mangkuk dan cobek itu kan ramah lingkungan, begitu juga dengan boneka, celengan, sangat menarik untuk pajangan,” katanya.

Ketua Pokdarwis Balong, Susanto menjelaskan, potensi tanah liat yang ada di wilayah setempat prospektif dikembangkan sehingga pada tahun 2017 dirintislah Griya Keramik.

“Untuk pendirian Griya Keramik sendiri mendapat bantuan CSR dari ExxonMobil yang ada di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Kita dapat bangunan. Dari pihak desa kita menyiapkan lahan,  Jadi ini dulunya bengkok Kamituwo, yang sebagian dipakai untuk pembangunan ini,” jelasnya.

Susanto mengatakan desa wisata edukasi kerajinan ini sudah banyak diminati pengunjung yang datang, baik daerah lokal maupun luar daerah.

“Biasanya dikunjungi pelajar dan juga keluarga, kami juga menyediakan pelayanan jika ada pengunjung yang ingin mempraktikkan pembuatan kerajinan,” ungkapnya.

Wisata edukasi griya keramik balong mengupayakan produksi kerajinan gerabah dan keramik menarik di mata masyarakat.

“Kami juga memiliki paket produksi  kerajinan gerabah dimulai dari harga Rp.15.000 dengan menyediakan kuas dan pewarna agar lebih menarik dan pengunjung juga bebas berkarya”, jelas Susanto.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *