Workshop Implementasi Literasi bagi Kepala Madrasah dan Waka Kurikulum

oleh -

TUBAN

Penulis: M.Rizqi
Lenterakata.com – Kantor Kemenag Tuban menggelar workshop bagi kepala madrasah dan waka kurikulum Selasa (1/10/2019). Kegiatan selama tiga hari sejak Selasa.

Link Banner

Kegiatan itu terkait implementasi literasi dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Kepala Kemenag Sahid mengatakan literasi dalam konteks Gerakan Literasi Madrasah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas.

Melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis atau berbicara.

“Ini merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang baik,” ujar Sahid.

Menurut Sahid, pengertian tersebut memberikan pemahaman bahwa literasi tidak hanya terbatas pada membaca buku.

Namun mengakses informasi termasuk juga literasi. Artinya peserta didik diberikan kesempatan untuk mengakses informasi seluas-luasnya baik media cetak maupun elektronik.

“Dengan catatan tanpa mengesampingkan etika-etika yang baik dan di dalam kelas guru wajib mengontrol ataupu mengawasi,” pintanya.

Menurut Sahod, Jatim sebagai tolok ukur pendidikan di Indonesia karena paling banyak jumlah guru dan tenaga kependidikan.

Juga, daerah paling banyak menggondol kejuaraan nasional. Jatim juga sebagai juara umum KSM (Kompetisi Sains Madrasah) nasional tahun 2019.

“Selalu menjadi juara umum selama 8 tahun atau semenjak diadakan. Hal ini berimbas ke pendidikan di Kemenag Tuban,” tutur pria murah senyum tersebut.

Sahid menjelaskan, ada lima tugas kepala madrasah. Di antaranya sebagai leader, sebagai inovator, sebagai edukator, sebagai supervisor dan sebagai administrator.

“Jadi harus tau apa yang harus disiapkan oleh lembaga,” katanya.

Kegiatan ini di laksanakan 3 hari, dengan pembagian per jenjang yakni MI, MTs dan MA dengan total peserta sebanyak 534, dengan dua orang pemateri.

Salah satu pemateri Dra. Ulfa Hayati Muzayanah, M.Pd mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan agar madrasah dalam penerapan kurikulum memuat program penguatan pendidikan karakter dan literasi.

Seiring dengan penjaminan mutu geramm yang bertujuan untuk menjamin madrasah sebagaimana ditetapkan dalam standar geramm yakni inovatif literat sehat dan cakap furudzul ainiyah.

Usai kegiatan, para kepala madrasah dan waka kurikulum dapat menghasilkan hasil karya ilmiah dalam bentuk PTK penelitian tindakan kelas dan penelitian tindakan madrasah.

“Ini akan berimbas kepada guru di madrasah masing masing,” pungkasnya.(lai/wie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *