Ini Tiga  Strategi Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina di Industri Migas

oleh -
MINTA DUKUNGAN : Direktur Indonesia timur Muhamad Arifin saat Memberi Sambutan dalam Ramah Tamah Media Gathering di Bandung

BANDUNG

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Sebagai perusahaan minyak dan gas (migas) Pertamina Regional Indonesia Timur atau yang disebut Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina punya tiga strategi yang dikembangkan untuk terus eksis di industri migas.

Tiga strategi tersebut, seperti yang disampaikan oleh Direktur Indonesia Timur Muhamad Arifin butuh dukungan dari berbagai kalangan, termasuk dukungan media agar strategi yang dijalankan bisa berjalan sesuai yang diharapkan. Karena itu digelar Media Gathering Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina.

‘’Acara ini merupakan ajang silaturahmi media dari berbagai daerah. Terimakasih atas kehadirannya, karena ada yang datang dari jauh, seperti Sorong dan Banggai,’’ ujar Muhamad Arifin saat memberi sambutan dalam gala dinner dan ramah ramah dalam acara tersebut Minggu (2/6/2024) malam.

Acara yang digelar di Bandung selama tiga hari ini dihadiri sedikitnya 100 peserta yang sebagian besar perwakilan wartawan dari berbagai daerah di wilayah operasi Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina.

Di antaranya mulai dari Jawa Tengah ada perwakilan dari Kabupaten Rembang dan Blora. Dari Jawa Timur perwailan media dari Kabupaten Tuban, Bojonegoro, Gresik dan Surabaya serta perwakilan media dari Papua di antaranya dari Sorong dan Banggai.

Hadir juga ‘local hero’ dari berbagai daerah, yakni warga yang atas dukungan Pertamina bisa keluar dari kesulitan atau menciptakan solusi serta inovasi untuk lingkungan di sekitarnya. Ada yang di sektor ekonomi maupun lingkungan.

‘’Lokal hero adalah pelaku yang membantu perusahaan di lapangan,’’ tambahnya.

Terkait tiga strategi yang dijalankan, Muhamad Arifin menyebutkan, pertama adalah menjaga bahkan meningkatkan ketersediaan energi. Regional Indonesia Timur yang mempunyai empat zona yakni zona 11,12,13, dan zona 14 membantu ketahanan energi nasional  dengan memaksimalkan potensinya yang tersebar di wilayah operasinya tersebut. Sehingga, produksi yang dihasilkan bisa membantu pemerintah dalam ketersediaan energi.

Strategi kedua adalah menyesuaikan dengan aturan pemerintah yang mendorong peralihan energi, dari energi fosil menuju energi baru terbarukan. Dalam memastikan transisi energi ini, Regional Indonesia Timur punya peran besar.

Karena itu, Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina mulai mengembangkan gas dengan eksploitasi besar-besaran. Misalnya seperti yang dilakukan secara maksimal di Blok Masela. Ada juga pengembangan di di dekat Bali dan Buton.

‘’Sumur-sumur gas skala kecil sekarang dimaksimalkan, misalnya di lapangan Alas Dara Kemuning di daerah Blora dan lainnya,’’ terang dia.

Kemudian strategi yang ketiga adalah pengembangan bisnis-bisnis baru. Misalnya dengan akuisisi lapangan-lapangan migas baru, bisnis karbon dan sebagainya. Perusahaan juga terlibat aktif dalam pengurangan emisi gas seperti yang sudah dirintis di kawasan Kabupaten Bojonegoro dan Tuban.

‘’Itu sudah dilakukan dan sudah berjalan semoga ke depan sesuai harapan. Mohon dukungannya agar keberadaan perusahaan mempunyai manfaat bagi masyarakat luas, khususnya di daerah-daerah  operasi kami berada,’’ katanya.

Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari perusahaan-perusahaan migas yang punya wilayah operasi Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *