Ikut Tarik Layang-Layang Naga di Festival, Begini Harapan Bupati Tuban

oleh -
IKUT TARIK LAYANG-LAYANG : Bupati Tuban Ikut Menarik Layang-Layang dalam Festival Layanng-Layang di Tuban

TUBAN

Penulis : M.Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky ikut menarik layang-layang jenis naga bersama dengan beberapa orang lainnya. Kencangnya angin yang meniup membuat layang-layang berwarna warni itu semakin berat untuk ditarik agar bisa naik. Butuh tenaga kuat untuk menahan beban layang-layang agar bisa stabil dan naik ke angkasa.

Itulah yang dilakukan Mas Lindra, sapaan Bupati Tuban yang masih bujang tersebut saat menghadiri pembukaan Festival Layang-layang Nasional HUT ke 78-RI yang digelar di Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Beji Kecamatan Jenu.

Lokasi festival di lapangan Desa Beji. Sebanyak 170 layang-layang kategori naga dan tradisional, dari berbagai daerah ikut dalam even ini. Bahkan ada juga peserta dari luar provinsi Jawa Timur. Selain dari Tuban sendiri, peserta di antaranya dari Kabupaten Banyuwangi, Bojonegoro , Kudus, Grobogan, Pati dan Rembang Jawa Tengah. Kemudian dari Surabaya, bahkan  beberapa daerah dari Jawa Barat.

Dalam kesempatan tersebut, Mas Lindra menyampaikan rasa bangganya karena capaian penyelenggaraan festival layang-layang mampu menyedot banyak peserta dari dan luar Pulau Jawa.

“Saya bangga, Beji bisa laksanakan festival setingkat nasional,” ungkapnya.

Bahkan, Mas Lindra berjanji akan menambah bonus untuk para juara.

“Wes, saya tambah nanti jumlah hadiahnya,” kata Mas Lindra disambut riuh tepuk tangan para peserta.

Mas Bupati juga memuji kekompakan kepala desa, Forkopimka, dan perusahaan  se-Kecamatan Jenu, yang tidak pernah absen jika salah satu desa mengadakan suatu acara. Hal ini menunjukkan kekompakan dan kerja sama bisa terjalin dengan baik.

Mas Lindra juga mengungkapkan, festival layang-layang tingkat nasional ini bisa membuka peluang bagi Kecamatan Jenu untuk menjadi destinasi wisata. Apalagi, jika festival ini diadakan setiap tahun.

“Bisa jadi nanti para pengunjung dan peserta akan datang ke tempat wisata lokal di sini, kulinernya, dan lainnya,” jelas Mas Lindra.

Menurutnya, hal tersebut akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Kecamatan Jenu. Selain dampak ekonomi, kemeriahan festival layang-layang ini juga mencerminkan sumber daya manusia yang ada menjadi lebih kreatif dan inovatif.

“Tandanya SDM di sini  meningkat karena pintar bikin acara yang memunculkan peluang ekonomi,” sebut Mas Lindra.

Di kesempatan tersebut, Mas Lindra  juga mengingatkan, dalam bermain layang-layang agar masyarakat tetap berhati-hati agar tidak mengganggu jaringan listrik

“Ini penting, jadi masyarakat kalau main layang-layang harus ke tempat yang lapang dan jauh dari jaringan listrik. Apalagi anak-anak harus terus diingatkan dan didampingi, karena  ini untuk keselamatan dan keamanan bersama,” tegasnya.

Sementara itu, Zainal Arifin Kepala Desa Beji mengungkapkan, festival layang-layang Desa Beji ini menjadi pembuka rangkaian perayaan PHBN di Desa Beji, sekaligus wadah bagi komunitas pelayang yang saat ini banyak digandrungi.

“Kami buka rangkaian PHBN tahun ini dengan festival layang-layang,” ujarnya.

Ia berharap, dengan jumlah peserta yang begitu banyak, membuat roda perekonomian desa berkembang. Total hadiah dalam festival ini sebesar Rp 15 juta, dengan kategori  naga dan tradisional.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *