TUBAN
Penulis: M. Rizqi
Lenterakata.com – Wakil bupati (wabup) Tuban Noor Nahar Hussein ingin memastikan proyek Jalan Lingkar Selatan (JLS) dikerjakan tepat waktu. Karena itu, orang nomor dua di Tuban itu melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek.
Lokasi yang dikunjungi adalah ruas Desa Tunah dan Kowang Kecamatan Semanding. Wabup di dampingi Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Tuban, Edi Kartono dan Kepala Bappeda Tuban, Choliq Chunnasiqh.
‘’Proyek ini dari anggaran APBD tahun 2019. Apakah berjalan dengan benar dan sesuai dengan rencana atau belum,’’ ujar Wabu Noor Nahar.
Dia mengatakan, pengawasan proyek ini akan dilakukan secara rutin. Dari hasil pemantauan, pengerjaan proyek sudah berjalan sesuai rencana. Seperti pembukaan lahan, pembersihan, serta pengerasan tanah.
‘’Pekerjaan sudah berjalan dua minggu lalu,’’ tambah wabup.
Ketua DPC PKB Tuban ini juga mengingatkan kontraktor agar bekerja secara profesional, sesuai target. Karena bukan hanya berpengaruh pada pelaksanaan proyek, namun juga pada biaya dan waktu selesainya proyek.
‘’Jadi semua harus tepat, harus professional,’’ tegasnya.
Sekadar diketahui,JLS diharapkan bisa mengurangi kemacetan jalur di dalam Kota Tuban. Proyek jalan sepanjang 19 Kilometer yang dibiayai APBD kabupaten. Sesuai kontrak, pekerjaan harus selesai pada akhir Desember tahun ini.
Agar pengerjaan cepat, proyek ini dikerjakan oleh tiga kontraktor sekaligus, dengan pakety pekerjaa berbeda-beda.
Untuk paket I Tunah-Kowang dikerjakan PT Telaga Pasir Kuta asal Bandung, Jawa Barat dengan nilai penawarawan Rp 16,6 miliar dari pagu Rp 24,4 miliar.
Di antara alasan terpilihnya PT Telaga ini karena memiliki pengalaman kerja, untuk pekerjaan Paket II ruas Kowang-Semanding dikerjakan PT Tectonia Grandis asal Gayungsari Timur Surabaya, Jawa Timur, dengan nilai Rp 15,1 miliar dari pagu Rp 22,2 miliar.
Sementara paket III ruas Semanding-Jarum dikerjakan CV Karya Sejahtera asal Ketintang Baru Surabaya, Jawa Timur dengan nilai pekerjaan Rp 270,3 juta dari pagu Rp 289 juta.
Ketiga kontraktor ini hanya memiliki waktu 6 bulan. Pekerjaan mereka berada di bawah pantauan langsung Wabup Noor Nahar Hussein.(wie)
