Dampak Bocornya Tangki TBBM Pertamina Tuban, BPBD Dirikan Tenda untuk Tampung 1.900 an Warga yang Mengungsi

oleh -
KABUT BBM : Bocornya Tangki di TBBM Tuban mengakibatkan Kabut Pekat Berbau BBM di Permukiman Warga

TUBAN

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Hingga pukul 10.00 WIB, kebocoran tangki yang terjadi di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tuban belum teratasi. Sehingga warga yang berada di sekitar lokasi belum bisa kembali ke rumahnya masing-masing.

Tercatat sedikitnya 1.900 an warga yang berasla dari Dusun Boro dan Plaosan Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu masih bertahan di lokasi pengungsian. Mereka meninggal rumahnya sejak pukul 02.30 dinihari.

Untuk menampung mereka Badan Penanggunglangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mendirikan tenda darurat di lokasi. Tercatat tiga lokasi lokasi yang menjadi tempat pengungsian. Yani di Desa Purworejo, Sumurgeneng dan Remen semuanya di Kecamatan Jenu.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, jumlah pengungsi di Dusun Brangkal, Desa Purworejo sebanyak 1.500 orang, 300 orang di Desa Sumurgeneng, dan 100-an orang mengungsi di Desa Remen.

‘’Sesuai pendataan, ada 1.900 warga yang mengungsi. Mereka dilarang kembali ke rumah sampai benar-benar aman, ujar Kalaksa BPBD Tuban, Sudarmaji pada wartawan di lokasi pengungsian, Senin (10/6/2024).

Untuk logistik makanan dan minuman, masker, dan minyak kayu putih dan kebutuhan lainnya disediakan kerjasama perusahaan dan pemerintah. Selain BPBD, terlihat beberapa inatansi juga turun ke lokasi. Seperti Satpol PP dan Pemadam Kebakaran, dan Dinas Sosial Tuban. Serta petugas dari Polres Tuban dan Kodim 0811 ikut mengamankan lokasi.

‘’Untuk sementara, warga bertahan di tenda darurat dulu sambil dicek kesehatannya oleh dokter Puskesmas Jenu. Semua baik-baik saja, tidak ada warga yang dalam kondisi kritis,’’ katanya.

Diberitakan sebelumnya, bau menyengat akibat dari kebocoran tangki di TBBM membuat warga panik. Bau itu mulai tercium sekitar  02.00 WIB. Pemdes Tasikharjo lewat grup WA dan speaker masjid meminta warga meninggalkan rumahnya dan bekumpul di lapangan di luar desa.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *