TUBAN
Penulis : M.Rizqi
Lenterakata.com – Desa Cangkring, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban membagikan (pentasyarufan) zakat kolektif pada yang berhak menerima zakat atau mustahiq. Zakat tersebut dikumpulkan dari para wajib zakat (muzakki) dari warga desa setempat. Bukan hanya zakat fitrah, namun zakat yang dikumpulkan adalah dari zakat kolektif, termasuk zakat pertanian.
Pembagian zakat ini dilakukan pada Jumat (22/4/2022) malam yang dirangkaikan dengan peringatan Nurul Quran. Acara digelar di masjid Jamik Baitussalam Al – Karim Desa Cangkring. Kegiatan ini diinisiasi oleh Takmir Masjid Baitussalam Al – Karim bersama UPZIS NU Care – Lazisnu Desa Cangkring.
Dalam kegiatan bertema “Merawat Kepedulian” ini dibagikan zakat kolektif kepada 160 mustahiq yang terdiri dari 9 yatim, 4 disabilitas, 7 guru ngaji, 4 tahfidz serta 136 dhuafa. Zakat kolektif yang terdiridari zakat pertanian dan perdagangan mulai dirintis sejak September 2011 sudah terkumpul lebih dari Rp300 juta. Pada periode 22 ini, zakat yang terkumpul sebesar Rp22 juta lebih dari 47 muzakki dari masyarakat Desa Cangkring.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Desa Cangkring bersama jajaran, Ketua MWC NU Kecamatan Plumpang K. Moh. Mudzakir dan Drs Muhtarom pembina sekaligus Sekretaris PCNU KabupatenTuban.
“Salah satu hal mendasar yang harus dilakukan adalah bagaimana kita bisa menjaga keistiqamahan dalam berzakat. Karena sesungguhnya zakat adalah hak para mustahiq yang dititipkan Allah melalui muzakki,’’ ujar KH Afifuddian Aqib, Ketua Takmir Masjid Baitussalam Al – Karim.
Pengasuh TPQ Al – Falah Desa Cangkring ini menjelaskan bahwa selama 11 tahun berjalan pemahaman tentang zakat para warga semakin meningkat. Terbukti semakin banyak para masyarakat menitipkan zakatnya di UPZIS NU Care – Lazisnu Desa Cangkring.
Sementara, Muhtarom mengatakan, bahwa salah satu desa dengan sinergi yang baik antara pemerintah desa, ulama, dan Upzis NU Care Lazisnu adalah Desa Cangkring. Desa yang masuk kategori berkembang ini telah mampu berbagi dengan para mustahiq melalui pentasyarufan zakat kolektif.
“Menjadi tidak mudah bagi Upzis Lazisnu tanpa adanya dukungan dari pemerintah desa, ulama dan para penerima zakat,” katanya.
Selain itu, Pak Tarom sapaan akrabnya, juga berharap bahwa kegiatan pentasyarufan zakat kolektif ini mampu menjadi penyemangat bagi UPZIS NU Care – Lazisnu di desa lain agar bisa membuat program alternatif selain gerakan koin NU Peduli.
“Semoga kegiatan berbagi ini mampu membuat UPZIS NU Care – Lazisnu Desa Cangkring semakin dipercaya masyarakat dalam menyalurkan zakat, infaq, dan sedekahnya,” harap dia.
Sementara, dalam hikmah Nuzulul Qur’an yang disampaikan Ketua MWC NU Kecamatan Plumpang, KH Moh. Mudzakir, bahwa salah satu tugas manusia adalah dengan meningkatkan ilmu pengetahuan melalui membaca sesuai dengan ayat yang pertama kali turun.
Salah satu implementasi dari membaca ini adalah dengan terselenggaranya kegiatan yang sangat baik ini, yaitu pentasyarufan zakat kolektif.
“Saya mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya pepada PR NU dan Upzis Nu Care Lazisnu Desa Cangkring atas upayanya dalam melaksanakan kegiatan zakat kolektif,’’ ucapnya.(*)