Fraksi PKB DPRD Tuban Tuding Anggota DPR RI dari Gerindra Wihadi Tak Paham Lapangan

oleh -
CURIGA : Ketua Fraksi PKB DPRD Tuban Fahmi Fikroni Curiga Data Covid-19 Disembunyikan

TUBAN

Penulis : Sutrisno

Link Banner

Lenterakata.com – Pernyataan anggota DPR RI dari Partai Gerindra Wihadi Wiyanto yang menuding Bupati Tuban gagal membina mental warganya membuat Ketua Fraksi PKB DPRD Tuban Fahmi Fikroni mencak-mencak.

Politisi asal Kecamatan Jenu ini menuding Wihadi tak faham lapagan dan tidak tahu Tuban. Juga tidak tahu kondisi di Desa Sumurgung, Kecamatan Jenu yang perilakunya dia komentari.

“Dia tau apa tentang Tuban. Harusnya seorang anggota DPR itu bijak dalam bertutur kata dan harus faham terkait persoalan di daerah. Setahu saya dia saja gak pernah turun langsung ke masyarakat Sumurgeneng, kok tiba tiba menilai bupati seperti itu,’’ ujar Fahmi Fikroni, Jumat (19/2/2021).

Roni, panggilan akrabnya, menyebut pernyataan Wihadi di salah satu media online yang menganggap Bupati Tuban gagal membangun kualitas mental warga Desa Sumurgeneng tak beralasan.

“Dia mengatakan, dalam 10 tahun terakhir ini Bupati Tuban dianggap gagal membangun kualitas mental masyarakatnya. Ini pernyataan apa, dasarnya apa penilaian itu,’’ tambahnya.

Roni yang juag warga Jenu menyebut masyarakat Jenu bukan masyarakat bodoh, yang tidak tau menahu terkait pengelolaan keuangan paska pembebasan lahan. Warga, kata dia, sangat faham terkait pengelolaan keuangan.

Buktinya, ungkap dia, saat meraka mendapat ganti untung, kali pertama yang warga  lakukan adalah membeli tanah lagi yang luasnya minimal sama dengan yang dibeli oleh Pertamina.

Dan menyisihkan uang untuk modal usaha. Sisanya baru untuk beli mobil yang memang untuk kebutuhan mereka sehari-hari karena butuh transportasi, dan itu nilainya sangat kecil sekali.

“Saya ini orang yang selalu turun di Sumurgeneng dan Wadung. Sehingga tahu betul perasoalan itu.  Tapi tiba-tiba ada politisi yang gak pernah turun di daerah situ menyalah-nyalahkan kepala daerah. Harusnya dia mengaca dan malu,’’ ungkapya.

Komentar senada disampaikan Ketua Sarbumusi Tuban Irhamsyah. Dia menganggap komentar Wihadi itu akan melukai hati masyarakat Tuban khusus warga Desa Sumurgeneng.

Dia menyarankan sebaiknya Wihadi langsung datang ke Desa Sumurgeneng agar tahu betul masyarakat yang ada dan tidak asal ngomong.

“Wihadi itu politisi yang berstatmen layaknya seorang pengamat sosial. Sebaiknya Wihadi datang dan menemui masyarakat yang sedang booming karena memiliki puluhan miliar rupiah,” ujarnya.

Sementara, salah satu warga yang tanahnya ikut dibebaskan, Wantono (40)  warga Desa Sumurgeneng yang mendapatkan ganti untung sebesar Rp 24 miliar menyatakan warga Sumurgeneng sudah pintar dalam mengelola uang.

‘’Uang hasil ganti untung yang diterima warga itu dibelikan tanah dan investasi dulu, baru sisanya dibelikan mobil,’’ tandasnya.

Sekadar diketahui Wihadi Wiyanto sebelumnya menanggapi kampung miliader di Tuban, yang sebagian warganya membeli ratusan mobil baru. Dia menilai hal itu tidak pantas karena masa sulit karena pandemi, tapi warga malah bergaya hidup mewah.

Pria asal Bojonegoro itu menilai sikap warga itu karena Bupati Tuban gagal membina mental warganya. komentar itu dimuat di laman salah satu media online terbitan Jawa Timur.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *