Koper Jemaah Haji Tuban Dikumpulkan, Diminta Tak Bawa Banyak Barang

oleh -
JANGAN BERLEBIHAN : Koper Jemaah Haji Tuban dikumpulkan dengan Berat Maksimal 20 Kilogram

TUBAN

Penulis : Laidia

Link Banner

Lenterakata.com – Calon Jemaah Haji (CJH) Kabupaten Tuban kloter 18 dan 19 tahun 1444 H/2023 M yang berjumlah 840 orang mengumpulkan kopernya hari ini Senin (29/5/2023) di aula kantor Kemenag Tuban. Pengumpulan melalui KUA masing-masing.

Menurut jadwal, pelaksanaan pemberangkatan Jemaah Haji Kabupaten Tuban akan diberangkatkan Selasa (30/5/2023) besok. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Ahmad Munir menjelaskan, berat untuk tas koper besar isinya maksimal 20 kilogram (kg) yang  dikumpulkan itu langsung dibawa ke embarkasi Surabaya.

“Sedangkan tas tenteng atau tas koper kecil maksimal 7 kg, diikutkan di bus dan langsung dibawa oleh jemaah untuk ditaruh di bagasi bus,” jelasnya.

Dia mengatakan pada musim haji tahun ini terdapat perubahan jenis koper dari tahun-tahun sebelumnya yang berbahan kain, namun tahun ini koper jamaah menggunakan travel bag berbahan plastik.

“Selama beribadah haji di tanah suci, setiap hari jemaah cukup membawa tas paspor yang berisi paspor dan uang secukupnya,” sambungnya.

Ia berharap jemaah memahami aturan berat koper yang boleh dibawa dan terdapat beberapa jenis barang yang tidak boleh untuk dibawa.

“Benda-benda yang dilarang untuk dibawa, antara lain benda cair, benda tajam termasuk power bank karena berbahaya,” imbaunya.

Selain itu para jemaah haji agar tidak membawa banyak barang di dalam kopernya. Bahkan, tidak perlu membawa banyak pakaian.

“Jemaah tidak perlu khawatir kelaparan karena semua kebutuhan akan tercukupi, tidak perlu bawa kompor, penanak nasi dii sana sudah disiapkan katering makanan yang sesuai lidah orang Indonesia, atau tinggal beli saja, menunya variatif,” tandasnya.

Didampingi Kasi Bimas Islam (Plt.Kasi PHU dan Pranata Humas Munir mohon doa dari masyarakat Kabupaten Tuban semoga pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.

“Mengingat jemaah kita tahun ini mayoritas telah berusia di atas 60 tahun dan butuh pengawasan khusus dari para petugas kloter baik tim medis maupun pembimbing ibadah,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *