Lomba Gropyokan Tikus di Blora, 16.534 Ekor Berhasil Ditangkap

oleh -
GROPYOKAN TIKUS : Petani di Blora, Jawa Tengah Berburu Tikus Massal untuk Membasmi Hama Tersebut

BLORA

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Tikus sawah menjadi hama tanaman petani yang mengkhawatirkan. Sudah tak terhitung luasan tanaman petani yang dirusak hama ini. Berbagai upaya membasmi hama tikus dilakukan. Salah satunya adalah dengan cara gropyokan atau berburu ramai-ramai tikus di sawah.

Bahkan, Kapolres Blora menggelar focus group discussion, (FGD) untuk mencari solisi. Salah satu tindaklanjut FGD tersebut, serentak Forkopincam di 4 kecamatan di wilayah Kabupaten Blora bagian selatan menggelar lomba gropyokan tikus pada saat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 77.

Empat itu adalah Kecamatan Cepu, Kedungtuban, Kradenan dan Randublatung yang melaksanakan lomba gropyokan tikus di wilayah masing masing. Empat kecamatan ini paling banyak lahan pertanian yang diserang hama tikus. Lomba gropyokan tikus diinisiasi Kapolres Blora AKBP Fahrurozi,SIK,MM,MH.

Setiap satu ekor tikus dihargai Rp1.000, dan yang menjadi panitia dan juri adalah dari wilayah Forkopincam masing masing. Setidaknya ada 19 desa di wilayah Blora bagian selatan yang mengikuti lomba gropyokan tikus ini.

Tak tanggung tanggung, dalam lomba yang digelar hanya beberapa jam saja total ada 16.534 ekor tikus yang berhasil ditangkap oleh warga.  Di antaranya dari wilayah Kecamatan Cepu yang dilaksanakan di Desa Jipang berhasil menangkap 136 ekor tikus.

Di wilayah Kecamatan Randublatung yang dilaksanakan di Desa Kutukan berhasil menangkap 386 ekor dan di Desa Sumberejo menangkap 80 ekor.

Di wilayah Kecamatan Kradenan ada lima desa, yakni Desa Medalem berhasil menangkap 4.258 ekor, Desa Sumber sebanyak 2.969 ekor, Desa Nglungger sebanyak 1.215 ekor, Desa Mojorembun sebanyak 1.083 ekor dan Desa Mendenrejo sebanyak 261 ekor.

Sementara itu dari wilayah Kecamatan Kedungtuban hasil lomba gropyokan tikus di Desa Nglandeyan menangkap 2.053 ekor tikus, di Desa Wado menangkap 1.741 ekor, di Desa Pulo menangkap 710 ekor dan Desa Gondel 660 ekor.

Kemudian Desa Tanjung 458 ekor, Desa Sidorejo 210 ekor, Desa Sogo 100 ekor dan Desa Ketuwan 66 ekor. Juga Desa Kemantren 63 ekor, Desa Panolan 54 ekor dan di Desa Jimbung berhasil menangkap 31 ekor. Total keseluruhan tikus yang berhasil ditangkap sebanyak 16.534 ekor tikus.

Suko Hadi, Depala Desa Gondel Kecamatan Kedungtuban mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. Ia berharap kegiatan ini bisa digelar rutin dilaksanakan karena ternyata sangat efektif untuk menangkap hama tikus sawah yang meresahkan warga.

“Ini adalah terobosan baru dari bapak Kapolres Blora. Kami ucapkan terima kasih kepada Forkopimda Blora yang mendukung kegiatan ini,’’ katanya.

Juara lomba gropyokan tikus ini adalah Desa Medalem Kecamatan Kradenan jumlah 4.258 ekor, juara kedua Desa Sumber Kecamatan Kradenan jumlah 2.969 ekor, ketiga Desa Nglandeyan Kecamatan  Kedungtuban jumlah 2.053 ekor.

Harapan satu Desa. Wado Kecamatan  Kedungtuban jumlah 1.741 ekor, harapan dua Desa Nglungger Kecamatan  Kradenan 1.215 ekor dan harapan tiga Desa Mojorembun Kecamatan  Kradenan jumlah 1.083 ekor.

“Alhamdulilah ini adalah hasil kerja keras bersama, terutama warga di Blora selatan. Ini adalah bukti nyata, bahwa pengendalian hama tikus sawah tidak harus menggunakan jebakan listrik namun dengan cara cara yang ramah lingkungan nyatanya juga efektif dan bisa menangkap tikus dalam jumlah yang banyak,” ucap Kapolres Blora, Kamis, (18/08/2022).

Kapolres menambahkan, pihaknya akan terus bersinergi dengan Pemkab Blora dalam rangka pengendalian hama tikus di wilayah Blora selatan.

“Tentunya sinergitas akan terus kita lakukan dan semua itu demi hasil panen yang lebih baik di Blora selatan,” tandas Kapolres Blora.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *