LPPL Gagak Rimang Blora Raih Peringkat Kedua NDONESIAPERSADA.ID Award

oleh -
PENGHARGAAN : Kepala Diskominfo Blora (dua dari kanan) saat Menerima Penghargaan

BLORA

Penulis : Teguh

Link Banner

Lenterakata.com – Penghargaan bergengsi kembali diraih radio legendaris Pemkab Blora, Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Gagak Rimang.

Radio yang berstudio di Jalan Reksodiputro Timur 54 Blora itu meraih penganugerahan kategori kedua Radio Peduli Bencana INDONESIAPERSADA.ID Award III Tahun 2022.

Penghargaan diserahkan oleh Ketua Harian Persada.id Syaifudin Ahmad Selasa (18/10/2022) malam di ruang pertemuan Hotel Griya Persada Convention, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah.

Tiga peraih penghargaan aatu anugerah Radio Peduli Bencana INDONESIAPERSADA.ID Award III Tahun 2022 yakni Terbaik I Kanjuruhan Malang, Terbaik II Gagak Rimang Blora dan Terbaik III Abdi Persada Banjarbaru Kalimantan Selatan. Penghargaan diterima langsung oleh Kepala Dinkominfo Blora Pratikto Nugroho,S.Sos.MM.

“Kita patut bersyukur, semoga ini menjadi pemantik semangat kita semuanya, khususnya tim Radio Gagak Rimang,” kata Kadinkominfo Blora.

Hal senada disampaikan Direktur Utama LPPL Gagak Rimang Blora, Kasiyanto, SE.

“Kita syukuri dan nikmati, anugerah ini untuk publik Blora,” ucapnya.

Sejatinya, acara penganugerahan tersebut merupakan rangkaian dari  Musyawarah Kerja Nasional (Muskernas) IV Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (Persada.id) di tempat yang sama, dengan tema Radio Kekinian : Informasi Untuk Ketahanan Informasi.

Ada beberapa kategori penganugerahan dalam helatan tersebut. Yaitu, kategori Reportase, Presenter, Radio Host, Radio Inovatif, Radio Ramah Anak dan Radio Peduli Bencana.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan ada empat topik utama dalam Musyawarah Kerja Nasional (Muskernas) IV Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (Persada.id).

Empat hal itu terkait organisasi, kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), dan pengembangan inovasi siaran.

Ganjar juga menegaskan bagaimana komitmen pemerintah daerah untuk pengembangan LPPL di setiap daerah.

“Diharapkan musyawarah ini betul-betul bisa merumuskan apa-apa yang menjadi kehendak bersama. Saya berharap dari klaster persoalan yang ada itu nantinya keluar solusi yang mungkin akan dikerjakan dalam satu semester ke depan,” kata Ganjar saat membuka Muskernas IV Persada.id.

Ganjar menjelaskan persoalan organisasi itu meliputi keanggotaan dan pendanaan. Persoalan kelembagaan lebih pada perizinan yang rumit.

Sementara persoalan SDM adalah bagaimana memberikan pelatihan-pelatihan kepada anggota agar kemampuannya meningkat.

Terakhir mengenai pengembangan inovasi siaran lebih pada cara beradaptasi dalam memberikan informasi kepada masyarakat.

“Saya sih berharap ada champion-champion dari LPPL di masing-masing kabupaten/kota yang bisa ditiru. Ini lembaganya bagus, jadi ini patokannya. Ini manajerialnya bagus, ini pengembangan SDM bagus. Kalau itu semua sudah maka kita akan dorong untuk yang lain meniru. Dalam waktu enam bulan bisa selesai. Nanti kita undang kawan-kawan yang punya kapasitas untuk mendampingi,” ungkap Ganjar yang juga Ketua Umum Persada.id.

Dalam pengembangan inovasi siaran, Ganjar mendorong agar radio dan televisi lokal mampu hadir dalam multi platform.

Seperti diketahui, tantangan radio sekarang ini sangat besar. Tidak bisa lagi menggunakan pola-pola lama karena itu hanya akan mengcover yang betul-betul pencinta radio, bukan masyarakat secara luas apalagi anak-anak muda.

“Nah anak-anak sekarang mendengarkan radionya sudah digital lho ya, sudah multi platform. Radio setelah penyiaran sebenarnya pemberitaan bisa di-extend melalui medsos. Baik juga setiap LPPL memiliki medsos sehingga selesai siaran informasi bisa diberikan melalui penggalan-penggalan dan masyarakat bisa mendapatkan informasi dari manapun. Harus kekinian. Ruang interaksi dengan anak-anak muda harus diberikan,” jelasnya.

Terkait multi platform itu, menurut Ganjar sudah banyak contohnya. Radio lokal tinggal mereplikasi apa yang sudah ada itu. Bukan tidak mungkin jika perlu Persada.id membuatkan platform khusus.

“Saya akan dukung dan bantu untuk pengembangan multi platform ini. TV penting, radio penting, sekarang yang multi platform bagaimana, katakan medsos ya, anak-anak sekarang misal malas mendengarkan radio tapi bisa mendengarkan melalui gawai ini, nah kita siarkan link-nya. Orang akan melihat terus maka pemberian informasi publiknya bisa jauh dan panjang, kemudian semua bisa mengakses,” tegasnya.

Selain itu, untuk dapat perbaikan empat poin penting itu juga membutuhkan komitmen dari masing-masing pemerintah daerah.

Dukungan pemerintah ini dapat berupa pelatihan manajerial dan dukungan anggaran jika radio atau televisi lokal itu dimiliki oleh pemerintah daerah. Selain itu dukungan SDM dari pemerintah daerah juga diperlukan agar organisasi berjalan dengan baik.

“Kalau semuanya sudah maka terakhir konten apa yang diberikan. Kontennya banyak yang sifatnya, maaf, kalau publik melihat radio televisi pemerintah kayak gitu aja,” kata Ganjar Pranowo.

Maka, lanjutnya, ini perlu istilahnya lebih nge-pop, lebih bisa diterima khalayak ramai dan generasi kekinian.

‘Idenya dari kawan-kawan di musyawarah ini ya radionya musti kekinian. Komitmen inilah yang coba kita bicarakan hari ini. Rekomendasinya nanti bisa kita berikan, mana yang harus ke kementerian, mana yang harus ke kepala daerah, maka saya bilang ini DPRD perlu juga diajak agar mereka mengerti karena kepentingan untuk menyiarkan ini penting,” ungkapnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga berharap logo baru yang diluncurkan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Muskernas) IV Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (Persada.id) menjadi warna dan penggebrak.

“Logonya udah baru. Logo baru, semangat baru, konten baru dan mudah-mudahan ini akan menjadi warna dan menggebrak,” kata Ganjar ditemui usai acara.

Pada kesempatan itu, Ganjar juga menyerahkan hadiah dan penghargaan kepada para nominator yang memenangkan lomba.

Menurutnya, mereka telah dikategorikan terbaik bisa jadi contoh untuk Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) lainnya.

“Kalau dari juri mengatakan ini yang terbaik yowis itu aja yang dicontoh. Sehingga semua nanti dari berbagai kategori kawan-kawan bisa menyampaikan itu,” tegasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *