Pentas Wayang Kulit dan Gempur Rokok Ilegal

oleh -
LAKON : Kapolres Tuban AKBP Suryono MEnerima Tokoh Bima yang Menjadi Lakon dalam Pegaralaran Wayang Hari Bhayangkara

TUBAN

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Sosialisasi pemberantas peredaran dan perdagangan rokok tanpa cukai atau rokok ilegal terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban. Berbagai momen dimanfaatkan untuk memberi pemahaman masyarakat dan sosialisasi gempur rokok ilegal.

Salah satunya yang dilakukan dalam pentas wayang kulit di Taman Abirama Tuban, Senin (1/7/2024) malam. Ribuan warga yang hadir pada malam itu mendapat pencerahan, bagaimana merugikannya kalau rokok ilegal itu beredar di masyarakat. Karena itu, masyarakat diminta untuk peran serta ikut memerangi peredaran rokok ilegal tersebut.

Pentas wayang kulit tersebut juga dirangkat dengan puncak peringatan Hari Bhayangkara ke-78. Pagelaran wayang kulit dengan lakon Bimo Kurdo itu dibawakan dalang Ki Bayu Aji. Ribuan warga tak beranjak dari tempat duduk lesehan yang disediakan untuk menikmati pentas ini.

Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., Kapolres Tuban, AKBP Suryono bersama Forkopimda Tuban berada di tengah-tengah warga itu. Hadir pula pimpinan OPD Pemkab Tuban, jajaran perwira Polres Tuban, dan Kepala Desa.

Sebelum pagelaran wayang kulit dimulai, dilakukan sosialisasi Gempur Rokok Ilegal disampaikan Kapolres Tuban, AKBP Suryono. Dia meminta maaf atas segala kekurangan selama memberi pelayanan. Pihaknya akan terus berbenah memberi pelayanan, menjaga kondisi kamtibmas masyarakat aman dan terkendali.

Kapolres Tuban mengatakan pagelaran wayang kulit yang rutin digelar tiap tahunnya pada Hari Bhayangkara sebagai bentuk ‘uri-uri’ budaya jawa atau melestarikan budaya luhur bangsa. Upaya pelestarian budaya menjadi tanggung jawab semua pihaknya.

“Terlebih bagi generasi muda hendaknya harus mengetahui kebudayaan jawa yang khas dan penuh nilai-nilai luhur,” ungkapnya.

AKBP Suryono juga mohon pamit karena akan segera meninggalkan jabatannya sebagai Kapolres Tuban. Berdasarkan telegram yang diterima, ia akan mendapatkan penugasan di tempat lain.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Tuban, stakeholder dan masyarakat dalam mendukung kinerja personil polres Tuban,” terangnya.

Ia berharap sinergi yang terjalin dapat terus dijaga siapapun nanti yang jadi pucuk komando Polres Tuban.

ANTENG : Ribuan Warga Duduk Anteng sambil Menikmati Pagelaran Wayang

Senada dengan Kapolres Tuban, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky menyatakan kolaborasi yang saling ‘support’ berhasil mengantarkan Pemkab Tuban menorehkan sejumlah lompatan pada berbagai aspek. Capaian tersebut juga mendapat apresiasi baik di tingkat regional maupun nasional.

“Sinergitas yang terbina hendaknya dapat terus dijaga demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tuban,” katanya.

Mas Lindra menambahkan pagelaran wayang kulit sebagai wujud komitmen Pemkab Tuban bersama stakeholder untuk dalam melestarikan budaya luhur bangsa Indonesia. Menurutnya, kecintaan terhadap budaya luhur bangsa Indonesia harus dipupuk sejak dini secara konsisten. Sehingga kesenian wayang kulit yang menjadi jati diri bangsa Indonesia kian diminati generasi muda.

Mas Lindra menyatakan pagelaran menjadi tontonan sekaligus tuntunan. Banyak pengajaran yang dapat diperoleh dari filosofi seni budaya yang ada maupun kisah yang dipentaskan. Nilai-nilai luhur disampaikan melalui wayang kulit, di antaranya kepemimpinan dan tanggung jawab perlu untuk diteladani dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Sekadar diketahui, Lakon Bimo Krido mengisahkan tentang sepak terjang kesatria bernama Bimo dalam menjaga negara untuk menegakkan keadilan. Bimo adalah sosok kesatria tangguh yang memiliki prinsip kuat dan teguh dalam pendirian.

Melalui kisah tersebut, dikandung maksud harapan bahwa personil Polri selalu setia mengawal negara dan bangsa, setia bersinergi dengan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia Maju.

Beberapa pesan moral yang bisa diambil pada lakon Bimo Kurdo. Diantaranya, jabatan yang diemban harus dilaksanakan penuh tanggung jawab dan amanah. Kewenangan yang melekat pada jabatan hendaknya dipergunakan untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas.

Di samping itu, seorang yang mendapat amanah jabatan, terutama pemimpin harus menjadi teladan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *