Prihatin Bocornya Tangki di TBBM Pertamina Tuban, Bupati Lindra Minta Kejadian itu Menjadi Bahan Evaluasi Bersama

oleh -
SAPA PENGUNGSI : Bupati Tuban Lindra saat Menyapa Warga yang Mengungsi di Tenda Darurat Akibat Bocornya Tangki di TBBM Pertamina Tuban

TUBAN

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com –  Bocornya tangki penampungan bahan bakar minyak (BBM) di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tuban membuat banyak pihak prihatin. Termasuk Bupati Tuban  Aditya Halindra Faridzky. Bupati Tuban bersama Forkopimda mengunjungi tempat pengungsian warga di Lapangan Desa Purworejo, Jenu.

Didampingi Sekda Tuban Budi Wiyana beserta Kepala OPD terkait, Camat dan Kepala Desa Setempat, Mas Lindra kepada awak media mengungkapkan, kejadian bocornya gas di TBBM tersebut harus menjadi bahan evaluasi bersama. Peningkatan keamanan dan keselamatan di sekitar proyek vital nasional, terutama warga sekitar harus menjadi prioritas.

“Saya harap ini menjadi evaluasi bersama, agar kejadian ini tidak terulang lagi,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan, saat ini pihak internal Pertamina masih melakukan investigasi terkait penyebab tumpahnya BBM tersebut. Petugas juga melakukan penyisiran wilayah menggunakan Gas Detektor dengan radius 200 meter untuk Lower Explosive Limit (LEL).

Hasilnya telah mencapai 0 pmm, dengan artian tidak ada rilis gas H2S dan Hydro Carbon yang membahayakan. Warga juga telah meninggalkan area pengungsian sejak pukul 10.00 wib. “Saat ini warga telah kembali beraktivitas di rumah masing-masing,” tegasnya.

Pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan Pertamina dan pihak terkait, untuk melihat perkembangan pascakejadian.

“Yang penting sekarang masyarakat sudah aman, namun kami tetap akan melakukan koordinasi dan menunggu hasil investigasi,” lanjut Mas Lindra sapaan akrabnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, akibat bocornya tangki di TBBM Pertamina tersebut, sedikitnya 2.000 an warga sekitar area melakukan evakuasi mandiri dan mengungsi di Lapangan Desa Purworejo Jenu atau desa tetangga yang dianggap lebih aman.

Hal ini dilakukan warga, sebab hingga pagi menjelang kondisi di sekitar pemukiman berkabut tebal dengan jarak kurang lebih 200 meter dari ekternal perusahaan, disertai bau BBM yang menyengat.

Beberapa warga juga mengalami pusing dan mual bahkan muntah-muntak akibat bau menyengat tersebut. Dilaporkan juga ada lima warga yang harus dirawat ke Puskesmas Jenu akibat kejadian itu, karena mengalami sesak nafas.

PT Pertamina lewat Manager TBBM Adriansyah mengatakan, bau yang menyengat berasal dari kebocoran tangki TBBM.

“Bau tersebut nggak bahaya, namun memang beberapa bisa pusing atau mual,” jelasnya.

Menurut Adriansyah range paparan vapor rilis di luar perusahaan sekitar 200 meter akibat kebocoran BBM tersebut. Sehingga, sesuai kesepakatan rapat bersama dengan BPBD dan pihak terkait, seluruh area dikosongkan, dan tidak ada aktivitas warga serta sekolah di liburkan.

Warga pun diungsikan hingga keadaan bisa dipastikan aman. Jumlah warga yang sempat mengungsi adalah warga Desa Remen Kecamatan Jenu  sebanyak 30KK/150 orang yang mengungsi. Warga Desa Tasikharjo Kecamatan Jenu  sebanyak 1.500 jiwa, beberapa warga mengungsi di Desa Sumurgeneng sebanyak 300 jiwa, dan beberapa warga mengungsi di Desa Wadung sekitar sekitar 100 jiwa.

Untuk Desa Tasikharjo berada di tempat evakuasi akhir (TEA) di lapangan sepak bola Desa Purworejo, dengan total Pengungsi berjumlah 2.050 jiwa.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *