Tuban Jadi Sentra Jagung Nasional, Kementan Minta Bulog Bisa Serap Jagung Hasil Panen Petani

oleh -
PANEN JAGUNG : Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Dr. Ir. Suwandi, M.Si., Panen Jagung dalam Kunjungannya ke Kabupaten Tuban

TUBAN

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Kabupaten Tuban, Jawa Timur, bukan hanya menjadi sentra produksi jagung di tingkat provinsi saja. Namun, kabupaten di wilayah pantai utara (pantura) Jawa ini juga menjadi sentra jagung nasional. Karena produksi jagungnya yang melimpah, Kementerian Pertanian berharap Badan Urusan Logistik (Bulog) bisa menyerap jagung hasil panen petani.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Dr. Ir. Suwandi, M.Si., melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tuban, Jawa Timur Selasa (19/03/2024). Dalam lawatannya, Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi melakukan Panen Raya Jagung bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Dr. Ir. Budi Wiyana, M.Si., dan Forkopimda Tuban di desa Ngimbang, Kecamatan Palang.

Panen raya jagung varietas NK 7328 dilakukan di lahan yang dikelola Gabungan Keompok Tani (Gapoktan) Manunggal Rejeki Desa Ngimbang dengan luas hamparan panen mencapai 517 hektare (ha).

Dirjen juga juga menyerahkan bantuan benih jagung seabanyak 90 ton senilai Rp5,4 miliar, bantuan benih padi 125 ton senilai Rp1,7 miliar dan bantuan sarana produksi senilai Rp3,03 miliar.

Juga hadir Aster Kasdam V Brawijaya, Kolonel Inf Heri Bambang Wahyudi, Wakil Ketua Satgas Pangan Polri Brigjen Pol. Helvi Assegaff, jajaran pejabat eselon Ditjen Tanaman Pangan Kementan RI, pimpinan OPD terkait dan Camat, serta petani jagung di Kecamatan Palang.

Dirjen Suwandi mengungkapkan Kabupaten Tuban memiliki keistimewaan, yaitu meskipun ditanam di lahan yang mengandalkan tadah hujan, namun produktivitas jagung di Kabupaten Tuban mencapai 7 ton per hektare.

Suwandi menjelaskan produktivitas jagung pada rentang waktu Januari-April 2024 mencapai 5,2 juta ton. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama yang masih di bawah 5 juta ton. Karenanya, produktivitas jagung harus dapat diserap untuk menjaga ketersediaan jagung dan menjaga stabilitas harga, terutama saat panen.

“Bulog diinstruksikan agar dapat menyerap 500 ribu ton jagung,” ujarnya.

Selain diserap Bulog, hasil pertanian jagung diserap pengusaha untuk pakan ternak. Diperkiraan total jagung yang diserap kurang lebih 4 juta ton. Sehingga, secara nasional produktivitas jagung surplus hingga 1,2 ton pada Maret-April ini.

Untuk menjamin penyerapan hasil pertanian jagung, Dirjen Suwandi mengharapkan adanya Kesepakatan Bersama antara Petani maupun Gapoktan dengan perusahaan dan asosiasi pengusaha jagung.

Sementara itu, Sekda Tuban, Budi Wiyana menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Kementan RI kepada kabupaten Tuban berkaitan dengan optimalisasi lahan pertanian. Sebelumnya, Kabupaten Tuban telah beberapa kali melakukan panen raya.

Sekda Tuban menyatakan luas lahan pertanian di Kabupaten Tuban mencapai 159.779 Ha atau 86,84 persen dari luas wilayah. Pada tahun 2023 Kabupaten Tuban berada di urutan pertama produksi jagung terbesar di Jawa Timur. Realisasi panen jagung tahun 2023 (Januari sd Desember 2023) seluas 137.581 Ha. Adapun produksi jagung Tahun 2023 sebanyak 778.477 ton Jagung Pipil Kering (JPK).

Budi Wiyana menerangkan pada tahun 2024, realisasi Luas Tambah Tanam (Oktober 2023 – Minggu Kedua Maret 2024) seluas 84.730 Ha dengan proyeksi tanam jagung bulan Maret 2024 seluas 21.920 Ha.

Realisasi panen jagung bulan Januari 2024 sampai minggu kedua Maret 2024 sudah seluas 46.114 hektare dengan proyeksi panen jagung Maret 2024 seluas 42.586 hektare. Diperkirakan panen jagung pada April 2024 seluas 1.513 Ha.

“Sedangkan harga jagung dengan kadar air 17 persen sebesarRp 4.900 perkilogram,’’ ungkapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *