Senja Bersanding Buku di Alun-Alun Tuban

oleh -
LAYANAN : Dipersip Membuka Layanan Perpustakaan Keliling di Alun-Alun Tuban

TUBAN

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Menjelang senja di Alun-Alun Kota Tuban. Orang berlalu lalang. Ada yang momong, sekadar kongkow-kongkow, juga tak sedikit yang olahraga sore;jogging atau jalan kaki.

Sekeliling alun-alun, para pedagang kaki lima (PKL) berjajar berusaha menarik minat pengunjung untuk datang. Para penyedia mainan anak-anak juga ikut menghadang rejeki. Tak hanya di luar alun-alun, karena di dalam alun-alun juga beberapa penyedia jasa mainan anak-anak beroperasi.

Alun-alun kota itu hampir dikelilingi pedagang dan jasa mainan. Mulai di Jalanan Sunan Bonang, Jalan RA Kartini sampai Jalan Gubernur Suryo. Hanya sisi utara di Jalan Panglima Sudirman tak tak terlihat PKL atau penyedia mainan anak-anak. Sebab, sisi ini ada taman yang langsung menghadap ke jalan nasional Tuban-Surabaya tersebut.

Senja mulai turun, langit berubah menjadi agak kemerahan di barat. Alunan ayat-ayat suci Alquran dari speaker Masjid Agung Tuban menandakan tak lama lagi azan magrib berkumandang.

Di Jalan Kartini, tepat di seberang kantor Pemkab Tuban, sebuah mobil  perpustakaan keliling berdiri kokoh. Mobil yang sudah dimodifikasi menjadi serbaguna itu menempati sebagian dari sisi yang penuhi pada PKL dan penyedia jasa mainan anak-anak.

Mobil itu, berperan menjadi rak-rak buku, tempat membaca, sarana berkomunikasi atau sosialisasi sampai bioskop mini. Semua lengkap, bahkan petugas menyediakan tikar lebar di atas trotoar alun-alun bagi pengunjung yang ingin membaca buku di tempat.

Selain itu, kursi-kursi taman di sekitar alun-alun juga bisa menjadi tempat duduk yang nyaman untuk menikmati senja sambil bersanding buku.

‘’Biasanya kami putarkan film  anak-anak untuk mengajak anak-anak berkumpul dan membaca buku,’’ ujar Gatot, yang Sabtu (26/11/2022) sore bertugas menjaga perpustakaan keliling.

Sore itu, dia duduk di sebuah kursi besi tak jauh dari mobil perpustakaan keliling yang dia jaga. Sore itu dia bertugas dengan salah satu rekannya.

‘’Satu mobil dua petugas. Kami punya empat mobil seperti ini,’’ ujar pria 33 tahun itu.

Perpustakaan saat ini menjadi salah satu bidang di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Pemkab Tuban. Gatot yang mengaku bergabung di perpustakaan sejak 2015 ini mengatakan, setiap hari mobil perpustakaan keliling itu melayani sampai ke desa-desa di berbagai kecamatan di Tuban.

‘’Kalau akhir pekan membuka layanan di alun-alun ini. Sejak sore sampai sekitar jam 9 malam,’’ tuturnya.

Untuk petugas yang melayani bergantian sesuai jadwal. Begitu juga dengan petugas layanan ke desa-desa juga bergantian. Sebab, khusus untuk perpustakaan, tidak mengenal hari libur, hari Sabtu dan Minggu tetap membuka layanan di perpustakaan umum yang ada di Jalan Sunan Kalijaga Tuban.

‘’Hanya hari-hari besar kita libur,’’ ungkapnya.

SANTAI : Bagi Pengunjung yang Ingin Lesehan Disediakan Tikar Lebar

Layanan di alun-alun itu sudah dilakukan sejak lama. Hanya, saat pandemi layanan itu ditiadakan. Untuk 2022 ini, baru pada Agustus lalu layanan di alun-alun kembali dibuka setelah pandemi usai.

Gatot yang tinggal di Desa Tegalbang, Kecamatan Semanding ini mengaku banyak pengunjung yang datang ke layanan perpustakaan keliling di alun-alun itu. Namun, untuk di alun-alun ini, hanya menyediakan buku untuk dibaca di tempat, tidak menyediakan layanan pinjam buku. Sebab, pengunjung alun-alun bukan hanya warga dalam kota saja. Tak sedikit yang dari kecamatan-kecamatan bahkan dari luar kota, sehingga resiko.

Bagi anak-anak bukan sekadar membaca, namun juga bisa memilih judul film yang ingin mereka tonton.

‘’Biasanya kalau anak-anak sudah lelah bermain baru ke sini, duduk-duduk sambil menonton film anak-anak,’’ kata Gatot.

Terpisah, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Nur Khamid mengatakan, layanan perpustakaan keliling memang menjadi salah satu layanan yang dipertahankan bahkan terus ditingkatkan. Sebab, budaya membaca masyarakat harus terus ditingkatkan. Karena itu, pihaknya juga mendukung kegiatan-kegiatan masyarakat yang terkait dengan membaca atau literasi.

‘’Karena literasi itu sangat penting. Budaya membaca harus terus digalakkan utamanya untuk anak-anak dan generasi muda,’’ ucapnya suatu waktu.

Karena itu, sejak dia memimpin Dipersip, ada perubahan-perubahan yang dia lakukan. Salah satunya adalah melalukan survei  Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) untuk mengetahui sejauh mana literasi bagi masyarakat di Kabupaten Tuban. Selama ini, dia mengakui IPLM  di Tuban ini belum terekam, padahal itu penting.

‘’Nah kami sedang melakukan itu. Insyaallah bulan depan hasilnya sudah diketahui. Jika IPLM itu diketahui, bisa menjadi dasar untuk membuat kebijakan yang tepat sasaran,’’ jelasnya.

Dinas yang dia pimpin juga menjalin kerjasama dengan banyak pihak terkait literasi ini. Perpustakaan umum misalnya juga banyak menerima kunjungan, baik sekadar berkunjung ke perpustakaan atau yang datang untuk menggelar kegiatan diskusi atau sejenisnya. Juga yang datang untuk kerjasama.

‘’Kami persilahkan semua. Bahwa kami melayani masyarakat itu tugas,’’ tandasnya.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *