Trauma Healing Pascagempa Buat Anak Kembali Ceria

oleh -
KEMBALI CERIA : Taruma Helaing yang DIlakukan Relawan Pertamina Memnbuat Anak-Anak Korban Gempa Kembali Ceria

CIANJUR

Penulis : Eka Febriyani

Link Banner

Lenterakata.com – Fatma (11) terlihat ceria. Bersama anak-anak yang lain mereka bermain membentuk kereta api dan anak-anak sebagai gerbongnya. Barisan anak-anak yang saling memegang pundak kawannya itu membentuk barisan yang panjang. Barisan itu terus berjalan. Sepanjang perjalanan, gelak tawa tak henti terdengar.

Ada ratusan anak lain yang menjadi korban gempa, Fatma adalah salah satunya. Ceria dan gembira. Begitulah keseharian khas anak-anak. Keceriaan itulah yang ingin dikembalikan sejumlah relawan Pertamina. Sebab, pascagempa yang mengguncang Cianjur, banyak menimbulkan kesedihan, bahkan trauma atau ketakutan bagi warga. Anak-anak yang mestinya menjalani hidup dengan kegembiraan juga ikut sedih, bahkan trauma.

Batin anak-anak perlu dikembalikan pada keceriaan. Jika terus tertekan, akan menimbulkan akibat buruk ke depan. Sedangkan masa depan dan hari-hari para anak korban gempa ini masih panjang. Hidup dalam barak-barak penampungan memang tidak enak. Sedangkan tempat tinggal sudah luluh lantak. Maka perlu ada usaha untuk menguatkan batin dan menghilangkan trauma tersebut.

Itulah yang dilakukan Pertamina. Melalui sejumlah relawan yang diturunkan di lokasi gempa, Pertamina menggelar kegiatan pendampingan sosial berupa trauma healing bagi para pengungsi korban gempa, khususnya anak-anak yang berada di posko utama Pertamina Peduli di di RT02/RW02 Kampung Panembong Kaler, Desa Mekarsari, Cianjur, Jawa Barat.

Kegiatan ini dilaksanakan sekitar pukul 16.00 hingga 17.30 WIB. Tak hanya bermain, anak-anak yang berusia sekitar tiga hingga 11 tahun ini berdoa bersama di area sekitar posko pengungsian.

Pjs Vice President Corporate Communication Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menghilangkan rasa trauma dan sedih bagi para pengungsi, terlebih pada anak-anak.

“Kita bermain bersama anak-anak supaya anak-anak bisa lebih senang dan rileks menghadapi pascagempa. Hal ini kita lakukan juga untuk mengurangi rasa traumatis akibat gempa yang terjadi 21 November 2022 lalu,’’ ungkap Heppy.

Heppy menambahkan bahwa kegiatan seperti ini rutin dilakukan di posko Pertamina Peduli. Ia pun berharap, kegiatan trauma healing ini bisa membantu para pengungsi khususnya anak-anak dari sisi psikologis.

“Harusnya mereka memiliki waktu dan masa bermain yang cukup supaya tumbuh kembangnya tidak terganggu. Kami harap trauma healing ini bisa mengurangi dan tidak ada dampak yang buruk bagi psikis anak-anak,” tambahnya

Lina Marlina (40) mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pertamina, telah menggelar kegiatan trauma healing. Menurutnya hal ini sangat membantu anak-anak, agar tidak trauma pasca kejadian gempa bumi bermagnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur.

“Alhamdulillah anak-anak jadi senang, jadi gak trauma lagi, jadi semangat lagi. Tadinya sempat trauma, suka takut. Terima kasih untuk Pertamina,” kata Lina.

Fatma juga mengaku sudah tidak trauma akan kejadian gempa.

“Sudah senang, tidak takut lagi. Terima kasih Pertamina,”ucapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Siti Alya Kumala Sari. Siswi kelas enam Sekolah Dasar (SD) ini mengaku bahagia dengan adanya kegiatan ini.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *