Upacara Hari Bhayangkara di Tuban, Kapolres dan Forkopimda Tayuban di Alun-Alun

oleh -

TUBAN
Penulis : M.Rizqi
Lenterakata.com – Ada yang berbeda dalam puncak peringatan ulang tahun ke 77 atau Hari Bhayangkara di Kabupaten Tuban tahun ini. Sebab, upacara di alun-alun Kota Tuban diselingi dengan tari Langen Beksan Tayub massal.

Kapolres Tuban AKBP Suryono, S.H., S.I.K., M.H dan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, S.E., serta pejabat Forkopimda Tuban lainnya ikut menari tarian khas Tuban tersebut. Lengkap dengan selendang atau sampur yang disampirkan di leher.

Link Banner

Tarian kolosal itu kolaborasi TNI dan Polri. Tarian kolosal yang ditampilkan itu menggambarkan komitmen bersama antara TNI dan Polri untuk menjaga kekompakan. Karena sinergitas TNI dan Polri mutlak diperlukan untuk keberlangsungan pembangunan nasional dari tingkat pusat hingga daerah.

Berkolaborasi dengan pemerintahan daerah demi mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif. TNI dan Polri harus selalu menjaga komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dalam menghadapi kondisi politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang berkembang dan membawa dampak di masyarakat.

Terlihat Forkopimda Kabupaten Tuban meliuk-liuk gemulai menikmati irama tarian yang kerap dipentaskan sebagai bagian dari acara selamatan atau syukuran di masyarakat itu.

Menurut Kapolres Tuban AKBP Suryono, S.H., S.I.K., M.H. peringatan hari Bhayangkara ke-77 ini Polres Tuban sengaja mengangkat kearifan lokal kesenian yang ada di kabupaten Tuban yaitu langen tayub yang diperagakan oleh sekitar seribu penari.

Salah satu tujuannya adalah untuk melestarikan budaya lokal, harapannya jangan sampai kesenian tradisional itu punah sehingga anak cucu nantinya tidak mengenal keseniannya sendiri.

“Jangan sampai anak cucu kita nonton tayub atau wayang di luar negeri, karena sekarang sudah banyak kesenian daerah yang dipelajari orang luar negeri,” ucap AKBP Suryono

Kepada seluruh personelnya di hari Bhayangkara ke-77 ini Suryono berpesan agar meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh masyarakat terutama dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat yang ada di kabupaten Tuban dengan berkolaborasi bersama seluruh unsur yang ada.

“Sehingga program-program yang ada di daerah bisa dilaksanakan dengan baik, aman itu mahal jadi keamanan harus di ciptakan bersama-sama,” terang polisi kelahiran Bojonegoro itu.

Di tempat yang sama Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky memberikan apresiasi serta ucapan terimakasih kepada Kapolres Tuban beserta jajarannya di momen peringatan hari Bhayangkara ke-77 yang mengangkat kearifan lokal kesenian tradisional langen beksan.

“Ini menjadikan salah satu cara beliau untuk melestarikan budaya-budaya kearifan lokal yang ada di kabupaten Tuban,” kata Mas Bupati sapaan akrabnya.

Ditanya apakah ada kesulitan saat memperagakan tarian langen tayub, Bupati Tuban mengaku sangat enjoy karena dilakukan dengan rasa senang dan bangga.

“Ini spontanitas, ini kejutan dari pak Kapolres untuk kita semua ada spontanitas untuk nari bareng-bareng,” tuturnya.

Tayub merupakan seni tari khas yang populer dan berkembang di masyarakat Tuban yang kerap dipentaskan sebagai bagian dari acara selamatan atau syukuran.

Tayub dari Kabupaten Tuban memiliki ciri khas tersendiri apabila dibandingkan dengan Tayub dari kabupaten lainnya, di Tuban, Tayub lebih dikenal dengan istilah Langen tayub yang didalamnya selalu terdapat beberapa pembagian peran dalam pementasan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *