TUBAN
Penulis: M.Rizqi
Lenterakata.com -Sebanyak 50 siswa antusias mengikuti workshop Milenial Vlog hasil kerja bareng PT Semen Indonesia (persero) Tbk dengan Ronggolawe Press Solidarity (RPS) Tuban.
Acara digelar di auditorium SMAN 1 Tuban. Peserta berasal dari sejumlah SMA dan SMK negeri dan swasta di Kota Tuban Rabu (26/10/2019)
Acara dihadiri langsung Senior Manager of Unit Public Relation & CSR PT Semen Indonesia Setiawan Prasetyo beserta tim, Kepala SMAN 1 Tuban, Mukti, Ketua RPS, Khoirul Huda beserta panitia, dan guru pendamping.
Dalam sambutannya, Setiawan Prasetyo menjelaskan tujuan workshop ini untuk menjaring peserta lomba vlog.
Sebab workshop menjadi menjadi modal penting untuk membuat vlog yang baik dan benar. Selain diajari teknik pengambilan gambar video dan editing, peserta juga dibekali literasi digital dan antihoaks.
“SI terus menyuport melalui program CSR Semen Indonesia Cerdas yang berhubungan dengan dunia pendidikan. SMAN 1 mendapat kehormatan karena ditempati workshop perdana,” ujar Setiawan.
Pria yang hobi otomotif ini menjelaskan, di SI ada program Beasiswa Prasejahtera (BEST). Program BEST ini merupakan tindaklanjut dari program SI Cerdas.
Sekaligus program pengembangan masyarakat berbasis pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan di wilayah pengembangan Semen Indonesia Pabrik Tuban.
Saat ini ada 10 mahasiswa yang diberikan beasiswa oleh Semen Indonesia melalui program BEST.
Dari 10 siswa yang mendapatkan program BEST, 3 siswa diterima di ITB, 4 siswa diterima di Unibraw. Selain itu di ITS, UNS, dan Undip masing-masing satu siswa.
“Kita harus menjadi 3B yaitu bersaing, berprestasi dan bertanggungjawab. Mari kita jadikan workshop ini jadi motivasi lomba vlog yang benar,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua RPS Khoirul Huda mengatakan digelarnya workshop ini sebagai bagian peran wartawan untuk mengedukasi pelajar dalam bermedsos. Di samping sehari-hari, memberi informasi ke publik, dan mengontrol kebijakan daerah.
“Kami sadar pentingnya regenerasi dan kali ini peran edukasi dilakukan Semen Indonesia dan RPS,” ujar Huda.
Beberapa waktu lalu, Huda menambahkan RPS juga menggelar sekolah jurnalistik di wilayah Soko-Rengel. Vlog diterapkan di wilayah kota, karena dianggap pelajar disini lebih melek IT.
Generasi milenial yang mengikuti workshop diyakini telah memiliki medsos, tapi belum memahami detail UU Medsos. Saat ini banyak orang yang bebas bermedsos, tapi kerap mengesampingkan etika.
“Pada akhir kegiatan nanti, kami harapkan semua peserta ikut lomba yang hadiahnya mencapai Rp13 juta,” pintanya.
Sementara, Kepala SMAN 1 Tuban Mukti mengucapkan terimakasih karena terselenggara workshop yang diikuti puluhan peserta dari SMAN 1, SMK Pelayaran, SMK Interprener Tekno, SMAN 3, SMAN 5, SMK YPM 12, dan MAN 1 Tuban.
Menurut dia, informasi terkait penggunaan media sosial dirasa penting. Karena ditengarai sekarang segala bentuk aktifitas manusia yang berkarakter sosial tak bisa lepas dari medsos. Hal ini menjadi bagian dari trend kebutuhan mendasar bagi manusia.
Manusia yang selalu berinteraksi, komunikasi, dan kolaborasi dengan yang lain salah satu fasilitasnya medsos. Tanpa diimbangi dengan ilmu, akan menjerumuskan kita semua.
“Melalui workshop ini salah satu solusi terbaik. Diharapkan semua peserta memaksimalkannya, karena di pundak kalian tumpuan harapan masyarakat,” tambahnya.
Mukti menegaskan, para siswa kelak menjadi pemimpin dan butuh bekal berupa respon positif terhadap medsos. Karena itu, pengetahuanbyang didapat setelah workshop harus dibagi ke teman lainnya.
Beberapa materi yang diterima peserta meliputi, literasi digital, teknik membuat video vlog, praktik membuat konten video vlog, editing video vlog dengan handphone, dan sosialisasi milenial vlog kontes. (wie)