SBI Optimis Bisa Terus Berkinerja Bagus di Tengah Pandemi

oleh -
KINERJA BAGUS : Jajaran Direksi dan Komisaris SBI berfoto bersama sesaat Rapat Umum Pemegang Saham telah selesai dilaksanakan. Ki-Ka: Lilik Unggul Raharjo, Direktur Manufaktur, Prijo Sambodo, Komisaris Independen, Agung Wiharto, Direktur Human Capital, Legal & Corporate Affairs, Aulia Mulki Oemar, Presiden Direktur, Fajar Judisiawan, Presiden Komisaris, Adi Munandir, Komisaris.

JAKARTA

Penulis : M.Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) Tbk hari ini Selasa (30/3/2021) melaksanakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Aloft Hotel, TB Simatupang, Jakarta.

Hasil RUPST itu di antaranya adalah menyetujui laporan tahunan perseroan dan pengesahan atas laporan keuangan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.

Kemudian menetapkan penggunaan laba bersih, menunjuk kantor akuntan publik sebagai auditor independen perseroan untuk melakukan audit atas pembukuan perseroan untuk tahun buku 2021.

Selain itu juga disetujui pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menentukan tantiem tahun buku 2020 dan remunerasi yang terdiri dari gaji, fasilitas dan tunjangan tahun buku 2021 untuk direksi.

Juga menyetujui penetapan tantiem tahun buku 2020 dan remunerasi untuk tahun buku 2021 untuk Dewan Komisaris.

Pandemi Covid-19 membayangi kinerja SBI sepanjang tahun 2020. Peningkatan jumlah kasus positif berimbas pada peningkatan mitigasi pemerintah melalui berbagai upaya pembatasan pada aktivitas masyarakat.

Serta fokus pemerintah untuk mengalihkan pendanaan pada pencegahan Covid-19 turut mempengaruhi performa pasar semen domestik.  Sehingga terjadi penurunan konsumsi pasar semen domestic.

Penurunan volume penjualan semen dan terak SBI dari 11,9 juta ton pada tahun 2019, menjadi 10,5 juta ton pada tahun 2020 atau sebesar 11,6 prsen. Kenaikan hanya didapat dari penjualan ekspor yang melonjak dari 502 ribu ton pada tahun 2019, menjadi 1,5 juta ton pada tahun 2020 atau sebesar 198,1 persen.

Penurunan volume juga terjadi di sektor bisnis beton jadi dari 1,5 juta meter kubik pada tahun 2019 menjadi 874 ribu meter kubik pada tahun 2020 atau sebesar 41,8 persen. Serta  sektor bisnis agregat yang turun dari 2,3 juta ton menjadi 614 ribu ton pada tahun 2020 atau sebesar 73,2 persen.

Penurunan volume ini berdampak pada penurunan pendapatan dari Rp11,1 triliun pada tahun 2019, menjadi Rp10,1 triliun pada tahun 2020 atau sebesar 8,6 persen.

Laba Kotor naik dari Rp2,9 triliun pada tahun 2019, menjadi Rp3 triliun pada tahun 2020 atau sebesar 3,4 persen..

Sedang ebitda naik dari Rp1,8 triliun pada tahun 2019, menjadi Rp2,5 triliun pada tahun 2020 atau sebesar 39,5 persen.

PROYEK BESAR : SBI turut berpartisipasi dalam pembangunan gedung tertinggi di Indonesia, Thamrin 9.

Program-program efisiensi yang dijalankan oleh perseroan sepanjang tahun 2020, mampu membantu menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 12,8 persen.

Sehingga perseroan mampu meningkatkan laba sebelum bunga dan pajak penghasilan dan mencetak laba bersih dari Rp499 miliar pada tahun 2019, menjadi Rp651 miliar pada tahun 2020 atau sebesar 30,4 persen.

Presiden Direktur Aulia Mulki Oemar yakin SBI bisa mencetak kinerja yang lebih baik pada 2021 ini. Sebab, perusahaan ada rencana menjalin kemitraan strategis dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC).

Selain itu, upaya pemerintah dalam menggalakkan program vaksinasi secara masal di tahun ini serta program pemulihan ekonomi nasional (PEN) akan melengkapi strategi dan optimisme perseroan untuk meningkatkan kinerjanya tahun ini.

“Inovasi-inovasi yang kami lakukan sepanjang 2020 untuk menyokong operasional, terbukti efektif mempertahankan kinerja positif di tengah pelemahan pasar semen nasional,’’ ujarnya.

Karena itu, lanjut dia, pihaknya akan terus fokus menggarap potensi-potensi lain seperti digitalisasi untuk proses bisnis dan operasional yang efisien. Serta melanjutkan rencana kemitraan strategis dengan TCC untuk pengembangan produk.

‘’Serta membuka peluang perluasan pasar melalui pengembangan produk-produk inovatif yang ramah lingkungan,’’ ungkap Aulia.

Perusahaan, kata dia, juga sudah memulai kembali kerjasama dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk beberapa proyek perbaikan jalan dan jalur Transjakarta. Proyek itu menggunakan produk SpeedCrete serta proyek revitalisasi jalur pedestrian dengan produk beton ThruCrete.

Selain itu, perusahaan juga terus bermitra dengan para pelanggan melalui inovasi produk beton ApexCrete untuk konstruksi lantai bangunan industri dengan produktifitas serta kualitas hasil yang sangat tinggi.

Beberapa proyek besar yang telah menggunakan ApexCrete antara lain pembangunan lantai pabrikPT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), seluas 7 hektar di Cikarang, Jawa Barat serta IKEA di Bandung, Jawa Barat.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *