Solusi Menambah Pendapatan itu Bernama Budidaya Kerapu

oleh -
PANEN : Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Panen Kerapu Hasil Budidaya Sistem Keramba

TUBAN

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lentekarakata.com – Ada harapan baru untuk menambah penghasilan warga di pesisir pantai atau nelayan. Di Desa Bancar, Kecamatan Bancar ada kelompok pembudidaya ikan kerapu macan dengan sistem keramba laut.

Kelompok yang dibina Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Tuban mulai menunjukkan hasil. Pembinaan yang dilakukan Diskanak, mulai dari pemberian bantuan untuk membuat keramba, pembelian benih, pakan dan kebutuhan lainnya.

Namun, juga pendampingan dan upaya pemberdayaan pada anggota kelompok. Bukan hanya pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) nya, namun juga pemberdayaan secara ekonomi. Sehingga, anggota kelompok tidak lagi kebingungan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

‘’Saya upayakan, setiap anggota kelompok mempunyai penghasilan bulanan atas apa dia kerjakan. Mereka mengelola kegiatan budidaya kerapu dengan gaji bulanan,’’ ujar Kepala Diskanak M. Amenan.

Meski masih di bawah UMK, namun gaji bulanan yang diterima anggota kelompok bisa mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari. Gaji tersebut masuk pada biaya operasional usaha kelompok.

‘’Ketika mereka panen, semua komponen operasional termasuk gaji sudah dimasukkan. Dan, dari hasil panen masih menyisakan Rp 9-10 juta setiap keramba,’’ ungkapnya.

Amenan menerangkan kegiatan panen ikan kerapu macan telah dilakukan sebanyak empat kali, sejak keramba mulai dikembangkan sekitar dua tahun lalu. Bobot ikan bisa sekitar 500-700 gram. Untuk sekali panen butuh 5-6 bulan. Jika harga jual ikan sebesar Rp 85 ribu per kilogram maka akan diperoleh pendapatan bersih sekitar Rp 45 – Rp 50 juta.

‘’Per bulan akan memperoleh pendapatan sekitar 9 juta. Dapat dikatakan budidaya ini sangat menguntungkan,’’ jelasnya.

Amenan menambahkan, saat ini kelompok binaan Diskanak Tuban telah memiliki 5 keramba. Masing-masing keramba terdiri dari 8 kotak budidaya dengan sebaran benih sekitar 3.500 sampai 4.000 benih. Investasi untuk satu keramba sekitar Rp 350 juta.

‘’Tahun ini akan kita tambah satu keramba lagi. Pak Bupati minta ada 10 keramba, sehingga bisa panen setiap bulan,’’ katanya.

LAYAK DIKEMBANGKAN : Paket Wisata Pantai Layak Dikembangkan di Lokasi

Paket Wisata

Doktor di bidang perikanan ini menambahkan, mimpinya adalah menciptakan lokasi dalam sebuah paket wisata alternative. Pantai tempat keramba apung laut itu ditempatkan cukup indah pemadangannya.

Pantainya panjang dan hamparan pasir yang luas. Pantai juga tidak berlumpur. Selain itu, tak jauh dari lokasi budidaya, sudah ada lokasi wisata Sentono Water Park. Objek wisata ini merupakan inovasi Desa Bancar yang dikelola bersama warga desa.

‘’Saya menyiapkan dan mewujudkan obyek wisata itu selama dua tahun,’’ beber Amenan.

Saat ini wisata sudah ada dan tinggal membutuhkan pengembangan. Dia bermimpi menggabungkan konsep budidaya ikan di keramba apung dengan wisata tersebut. Pantai yang ada dipermak dan dibuat sebagus mungkin. Kemudian ditunjang wisata keramba dan kuliner ikan kerapu.

‘’Pantainya bagus, tak kalah dengan Bali. Kita unggul di view dan sarana pendukung. Ide ini sayang kalau tak direalisasikan. Bayangkan betapa ramainya lokasi ini jika dikembangkan wisatanya. Pendapatan warga akan meningkat,’’ sebut mantan Kabag Kesra pemkab Tuban ini.

Potensi wisata yang bisa dikembangkan misalnya, pemadangan pantai, permainan laut semisal banana boat, jet sky, sewa perahu, bahkan arena memancing di laut. Sarana bisa ditambahkan untuk menunjang semua mimpi itu menjadi nyata.

‘’Bukan sekadar mimpi jika ide ini dikeroyok bareng-bareng dari sekian OPD. Saya yang menyediakan ikan dan sarananya. OPD lain menangani wisata dan lainnya. Pembiayaan juga bisa disinergikan kalau memang konsep dan visi kita sama. Eman potensi yang bagus seperti ini tak dikembangkan,’’ tandasnya.(wie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *