Peringati HAB, Kemenag Ajak Jangan Lupakan Sejarah

oleh -
SERAHKAN HADIAH : Kepala Kemenag Tuban Menyerahkan Hadiah pada Pemanang

TUBAN

Penulis: Laidia

Link Banner

Lenterakata.com – Kementerian Agama Kabupaten Tuban memperingati Hari Amal Bakti (HAB) Ke-74 di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Rengel. Kegiatan digelar sederhana namun khidmat, Jumat (03/01/2012).

Acara ini dihadiri seluruh ASN Kemenag Tuban kurang lebih 650 orang, terdiri dari semua unsur pejabat dan pelaksana. Membacakan sambutan Menteri Agama Jenderal (purn) Fachrul Razi, Kepala Kantor Kemenag Tuban, Drs. Sahid, MM, mengatakan bahwa tema HAB ke-74 tahun ini adalah Umat Rukun Indonesia Maju.

“Agama dan negara saling membutuhkan dan saling mengokohkan untuk kebahagiaan hidup manusia. Sejarah dunia sampai abad kedua puluh hanya mengenal dua teori menyangkut hubungan agama dan negara, yaitu teori integrasi (penyatuan  agama dengan negara) dan teori sekularisasi (pemisahan agama dengan negara),’’ ujarnya.

Para founding fathers negara kita, lanjut Sahid,  dengan bimbingan Allah Yang Maha Kuasa mengenalkan teori alternatif, yaitu teori akomodasi menyangkut hubungan agama dan negara yang belum dikenal saat itu di negara mana pun.

Menurut pria humble ini, Menteri Agama (menag) juga menegaskan bahwa penguatan identitas keagamaan dan penguatan identitas kebangsaan tidak boleh dipisahkan. Apalagi dipertentangkan. Tetapi harus dalam satu kotak untuk melahirkan moderasi beragama dan bernegara.

Selain itu, Menag juga mengajak jajarannya untuk memperhatikan enam, yakni pahami sejarah Kementerian Agama serta regulasi, tugas dan fungsi kementerian ini dalam konteks relasi agama dan negara.

Kemudian, menjaga idealisme, kejujuran, integritas dan budaya kerja Kementerian Agama di tengah arus kehidupan yang serba materialistis. Selaraskan antara kata dengan perbuatan, sesuaikan tindakan dengan sumpah jabatan.

Juga terus menanamkan pemahaman bahwa bekerja adalah ibadah dan melayani masyarakat adalah sebuah kemuliaan. Selain itu, memperkuat ekosistem pembangunan bidang agama antarsektor dan antar pemangku kepentingan.

‘’Rangkul semua golongan dan potensi umat dalam semangat kebersamaan, kerukunan, persatuan dan moderasi beragama. Itu sejalan dengan falsafah Pancasila yang mempersatukan anak bangsa walau berbeda ras, etnik, keyakinan agama dan golongan,’’ katanya.

Yang tak kalah penting adalah, mengimplementasikan visi dan misi pemerintah ke dalam program kerja Kementerian Agama di semua unit kerja pusat, daerah dan perguruan tinggi keagamaan.

“Alhamdulillah banyak siswa dari madrasah ibtidaiyah Kabupaten Tuban yang berhasil menggondol kejuaraan bergengsi di negara lain. Banyak prestasi yang ditorehkan baik skala internasional, nasional dan skala provinsi di tahun 2019, ‘’ ungkapnya.(lai/wie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *