Berkunjung ke Tuban, Gubernur Jawa Timur Sebut Soal Pangan dan Buka Jambore

oleh -
OPERASI PASAR : Untuk Menghindari Krisis Pangan Guebernur JAwa Timur Khofifah Geralr Operasi Pasar di Tuban

TUBAN

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengingatkan bahwa krisis pangan bisa terjadi karena dampak cuaca panas ekstrim dan kemarau panjang yang terjadi hampir di seluruh dunia.

Karena itu, Pemprov Jatim, kata dia, melakukan operasi pasar yang digelar di kompleks Pendapa Kridha Manunggal Kabupaten Tuban, Senin (2/10/2023) sore saat kunjungannya ke Tuban. Ini adalah titik ke 22 operasi pasar yang digelar sebagai upaya ketahanan pangan. Dia mengakui harga beras medium dan beras premium saat ini cukup mahal.

“Harga beras di Jawa Timur masih terendah atau paling murah kedua di Pulau Jawa. Rerata harga beras di Indonesia sekarang sudah melebihi HET,” ujarnya.

Meski demikian, Ketua PP Muslimat NU ini mengtatakan Jawa Timur masih surplus beras 9,32 persen. Gubernur mengajak masyarakat bertani di lingkungan terdekat karena krisis pangan sudah diwarning secara global. Hal ini juga sudah menjadi perhatian Pemprov Jawa Timur.

Mantan Menteri Sosial ini mengungkapkan soal mahalnya harga beras di Jawa Timur hingga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah. Padahal dari bulan September 2022 sampai bulan September 2023, Provinsi Jawa Timur surplus produksi padi hingga 9,23 persen.

Menurutnya, harga beras tersebut mahal dikarenakan harga Gabah Kering Panen (GKP) dan harga Gabah Kering Giling (GKG) sampai di tempat penggilingan itu memang sudah di atas HET yang ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga setelah prosesing dan produknya yaitu beras harganya di atas HET.

Khofifah menjelaskan, Provinsi Jatim bisa menyuplai 16 provinsi Indonesia Timur di luar provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Namun pada awal September ini, Jatim harus menyuplai beras ke Sulsel, Riau hingga Bangka Belitung (Babel).

“Jadi memang kita harus melihat bahwa beras ini ya kita dedikasikan kepada seluruh warga bangsa, bukan hanya untuk masyarakat Jawa Timur. Terima kasih kita kepada petani dan Gapoktan tentunya,” imbuh Khofifah didampingi Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky.

Sementara, berdasarkan data dari Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Tuban, di pasar baru Tuban harga beras medium per 30 September 2023 kemarin harganya kisaran 11.450 per kilogram.

 

BUKA JAMBORE : Gubernur Jawa Timur Didampingi Bupati Tuban Halindra membuka Jambore Jawa Timur 2023 di Tuban

Buka Jambore 2023

Gubernur yang juga  Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jatim Senin malam membuka Jambore Jatim Tahun 2023 di Bumi Perkemahan Ngawun Abilowo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban. Ada pesan penting yang disampaikan Khofifah kepada para peserta Jambore. Kali ini Jambore bertema ‘Produktif’ yaitu Patriotik, Religius, Edukatif, dan Inovatif, dan diikuti 1.900 peserta dari 38 Kwartir Cabang se Jawa Timur. Mereka terdiri dari Pramuka Penggalang, Pramuka Penggalang Pramuka Berkebutuhan Khusus (PBK), Pimpinan Kontingen, Pembina Pendamping, dan Pembina Pendamping PBK.

Ribuan warga juga ikut menyaksikan acara pembukaan ini. Mereka datang ke lokasi karena ingin menyaksikan aneka atraksi dalam kegiatan tersebut. Di antaranya atraksi yang digelar oleh para anggota Pramuka Parade Semaphore oleh 100 anggota Penggalang.  Selain itu, juga ada hiburan dari Cak Percil dengan Guyon Matonnya serta pesta kembang api.

Selain Khofifah, nampak hadir dalam acara yang bakal berlangsung pada 2 sampai 7 Oktober ini adalah anggota Komisi E DPRD Jatim, Bupati Tuban, Sekdaprov Jatim, dan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jatim.

Pembukaan ditandai dengan menyalakan api unggun dengan menyulut mini calderon sebagai tanda api semangat Gerakan Pramuka. Kemudian dilanjutkan penyematan tanda peserta Jambore Jatim 2023 kepada perwakilan peserta oleh Gubernur Khofifah.

Dalam sambutannya, Khofifah mengatakan bahwa para peserta Pramuka Penggalang yang berusia 13-15 tahun merupakan  generasi yang akan menjadi geberasi  emas saat Indonesia enas 2045. Untuk itu, ia berpesan  terus memupuk semangat, optimisme dan cita-cita dalam meraih masa depan. Ini menjadi bagian penting dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Pertemuan jambore ini bukan hanya pertemuan fisik, tapi juga pertemuan pikiran dan gerakan. Terutama pertemuan kebangsaan antara para penggalang yang sebagian besar berumur 13 – 15 tahun. Dan bahwa penerus bangsa yang berkumpul dalam jambore ini akan menjadi generasi emas dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” katanya.

Menurut Khofifah, banyak orang yang sukses dan menjadi pemimpin di usia muda. Salah satunya Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky yang menjadi Bupati di usia 29 tahun.

“Berarti yang sekarang mengikuti jambore ini umurnya 15 tahun, insyaallah 14 tahun yang akan datang akan banyak yang menjadi bupati,” harapnya.

Sementara Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, dalam sambutan selamat datangnya menyampaikan terima kasih kepada Gubernur dan Kwarda Jatim atas penunjukan Tuban sebagai tuan rumah Jambore Daerah.

“Ini catatan sejarah bagi Parengan ditunjuk sebagai lokasi acarah besar Gerakan Pramuka, untuk itu kami ucapkan selamat datang. Ibu Gubernur menyempatkan hadir di tengah peserta Jambore, ini bukti kecintaan pada rakyatnya,” ujar Lindra, sapaan akrabnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *