TUBAN
Penulis : M. Rizqi
Lenterakata.com – Sampai saat ini sangat sedikit perempuan yang bisa dan mau merawat jenazah. Sehingga, banyak jenazah perempuan yang dirawat oleh pria.
‘’Padahal itu adalah amalan mulia, namun jarang diminati,’’ ujar Fatkurrohman ketua panitia pelatihan merawat jenazah Minggu (15/9/2019).
Kegiatan itu dilaksanakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tuban di aula kampus STITMA Tuban. MUI ingin mengembangkan dan memberikan wawasan perawatan jenazah.
“Tujuannya agar ibu ibu tertanam kepedulian merawat jenazah. Banyak jenazah wanita di rawat oleh Modin laki-laki,” tambah pensiunan Kepala KUA Semanding ini.
Peserta kegiatan sebanyak 60 orang yang terdiri dari perwakilan tiap kecamatan dua orang. Selain itu, utusan dari rumah sakit dan utusan dari organisasi keagamaan. Tiga narasumber didatangkan yakni Sayyidah Mufti, Ibu Sutasman serta Anisah Choiriyah.
Ketua MUI Kabupaten Tuban, KH. DR. Abdul Matin Jawahir mengatakan, ada dua fungsi MUI. Yakni menyampaikan fatwa atau tausiyah kepada masyarakat. Juga usulan pada umaro (pemimpin).
Selain itu, membina secara langsung masyarakat tentang sosial keagamaan, walaupun tidak seoptimal ormas, karena MUI bukan ormas.
“MUI merupakan wadah ulama yang diberikan dana oleh pemerintah, sebagai pelayan umat. Karena itu program-program MUI harus menjawab masalah yang dihadapi umat. Sebagai penuntun umat, MUI harus berperan mengarahkan dan menuntun umat dalam pelayanannya,’’ kata pengasuh pesantren Sunan Bejagung Tuban ini.(lai/wie)
