Ada Menag dan Pendukung Kemanusiaan di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban

oleh -

TUBAN

Penulis : M.Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Sebagaimana lazimnya menjelang perayaan hari besar, Tempat Ibadah tri Dharma (TITD) Tjoe Ling Kiong atau sering disebut Klenteng Kwan Sing Bio (KSB) Tuban berbenah jelang Imlek tahun ini. Beberapa perabot dibersihkan. Utamanya perabot untuk sembahyang.

Karena itu, mulai beberapa hari ini, klenteng di Jalan RE Martadinata itu mulai terlihat sibuk. Petugas bersih-bersih di klenteng dengan simbil Kepiting Besar itu terlihat mengganti bola-bola lampion yang bergelantungan. Juga menata lilin dan membersihkan tempat-tempat ritual.

Beberapa orang juga masih terlihat merangkai bola lampion untuk dipasang di tempat-tempat khusus. Lampion untuk memeriahkan perayaaan itu harus sudah terpasang sebelum tanggal 12 Februari 2021 atau puncak perayaan Imlek.

Patung Kerbau Logam juga telah terpasang lengkap dengan pernak-perniknya. Kerbau Logam adalah lambang atau sebutan untuk tahun 2021 ini.

Yang berbeda Imlek tahun 2021 ini, semua lampion yang terpasang di klenteng ini, yang konon satu-satunya klenteng yag menghadap langsung ke laut dan bersimbul kepiting agak beda. Lampion-lampion itu digantungi tulisan nama-nama  tokoh dan pemuda lintas agama.

Pemuda lintas agama di Indonesia dinilai telah mendukung Imlek, mendukung pruralitas dan faham kemanusiaan.  Bahwa seluruh yang tinggal di bumi pertiwi ini adalah satu dan satu adalah Indonesia.

Nama-nama tokoh tersebut, yang fotonya juag dipasang di antaranya adalah Yaqut Cholil Qoumas Menteri Agama RI, Caliadi Dirjen Buddha, Wawan Junaedi Kapusbimdik Khonghucu dan Sekjen Kementrian Agama.

Lalu Haris Pertama Ketum DPP KNPI, JS. Kristan Ketua Gemaku dan Alim Sugiantoro Ketua Penilik Demisioner Klenteng KSB Tuban. Ada Cak Nanto Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Chandra Halim Ketum Perisai serta Willem Wandik Ketum Gamki.

Juga I Gede Ariawan Ketum PPHI, Jakaria Ridwan Puato Ketua PP GP Anshor, Zamroni Azis, Ketua PW GP Anshor NTB, Syafiq Syauqi Ketua PW GP Anshor Jatim dan YM. Bhante Khanit Sanano Sekjen Walubi.

“Kita tidak ada perbedaan agama, yang sama jangan dibedakan dan yang beda jangan disamakan,” tambah Alim.

Di Khonghucu sendiri, lanjut Alim, ada istilah di lautan semua adalah saudara dan tidak ada perbedaan apapun di antara kita. Begitupula segala bencana bisa diatasi oleh kita dan Tuhan. Rencana yang paling bahaya adalah yang dari diri kita sendiri.

“Seperti saat covid-19 ini, kalau tidak mau pakai masker, divaksin dan menjaga 3M itu yang bahaya,” tandasnya.

Menurut pria yang juga Ketua Pembina Khonghucu TITD Klenteng KSB itu tokoh lain yang menyupport Imlek di Tuban adalah Alim Markus pendiri dan pemilik Maspion Grup dan Soedomo Mergonoto pemilik Kapal Api Excelso Grup.

Selain itu ada Paulus Welly Afandy (Wefa) pengusaha Surabaya dan pemilik Sutos, Gunawan Herlambang (Agun), Alim Sugiantoro, JS Kristan, YM. Bhante dan Hanung Bramantyo Sutradara Dapur Film.

Alim menambahkan, tahun ini adalah tahun Kerbau Logam. Simbol logam diharapkan ekonomi masyarakat yang terdampak wabah corona kembali pulih dan lebih baik.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.