Diperkirakan Pasar Sepi Akibat Penyakit Hewan, Pemkab Tuban Bakal Gelar Operasi Pasar Hewan Jelang Idul Adha

oleh -
TEMPAT OPERASI PASAR : PAsar Hewan Akan Menjadi Tempat Operasi PAsar Hewan Jelang Idul Adha

TUBAN

Penulis : M. Rizqi

Link Banner

Lenterakata.com – Penyakit mulut dan kuku (PMK) serta  Lumpy Skin Disease (LSD) bukan hanya meresahkan, terutama bagi pemilik ternak. Namun, dua penyakit yang banyak menyerang hewan ternak itu membuat pasar hewan sepi.

Para pedagang ternak yang sebelumnya ramai di pasar-pasar ternak untuk sementara menahan diri dan memilih tidak berdagang karena resiko kerugian sangat besar. Kondisi wabah dua penyakit tersebut yang belum sepenuhnya teratasi membuat pedagang khawatir ternak yang dibeli tetiba sakit dan tak laku dijual.

‘’Kalaupun dijual harganya anjlok, banyak ruginya,’’ ujar salah satu pedagang asal Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jumat (9/6/2023).

Jika para pedang ternak sepi, dikhawatirkan pemenuhan hewan kurban terpengaruh. Banyaknya masyarakat yang ingin membeli hewan kurban, namun pasokan kurang. Selain itu, hewaqn ternak yang dijual juga dikhawatirkan sakit atau tidak memenuhi syarat sebagai hewan kurban.

Karena itu, untuk menciptakan rasa aman dan nyaman saat Idul Adha 1444 H nanti, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban akan menggelar operasi pasar hewan.

Sekretaris DKP2P Kabupaten Tuban, Dharmadin Noor, menyampaikan operasi pasar hewan diselenggarakan menyasar seluruh pasar hewan di Kabupaten Tuban. Rencananya pelaksanaan operasi juga akan melibatkan TNI dan Polri.

“Untuk jadwalnya sedang kami susun, yang jelas dilaksanakan sebelum hari raya Idul Adha,” ungkapnya.

Operasi pasar hewan tersebut juga sebagai bentuk tanggung jawab Pemkab Tuban dalam mencegah peredaran hewan ternak yang terpapar PMK maupun LSD. Selain itu, mencegah beredarnya daging qurban yang tidak layak.

Selain gelar operasi pasar hewan, lanjut Dharmadin Noor, pihaknya juga menyelenggarakan pelatihan Juru Sembelih Halal (Juleha) dan Penanganan Daging/Butcher bagi takmir masjid. Tujuannya, memberikan pengetahuan dan keterampilan mengenai penyembelihan hewan sesuai syariat, yaitu daging yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

‘’Peserta pelatihan juga diminta untuk mengedukasi masyarakat perihal hewan qurban yang sah dan aman,’’ tambahnya.

Karena itu, Darmadin Noor mengimbau masyarakat selektif memilih hewan kurban. Bila ditemukan hewan ternak yang terindikasi terkena wabah penyakit, masyarakat diimbau segera melaporkan ke petugas maupun pemerintah desa setempat. Masyarakat juga dapat berkonsultasi dengan petugas penyuluhan kesehatan hewan di tiap kecamatan.

“Petugas kami siap memberikan pelayanan maupun konsultasi mengenai hal tersebut,” katanya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *